Kamis 23 Nov 2023 18:11 WIB

Para Cendekiawan Muslim yang Berhasil Menginspirasi Perkembangan Astronomi Dunia

Temuan ilmuwan Muslim bidang astronomi berjasa besar untuk astronomi modern

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Pengamatan astronomi (ilustrasi). Temuan ilmuwan Muslim bidang astronomi berjasa besar untuk astronomi modern
Foto:

Ilmuan Islam yang pertama kali membuat dasar-dasar ilmu fisika matahari (solar physic) yang pada saat ini sangat dikenal.

Para Astronom dari dunia Arab ini berhasil mengembangkan metode Ptolemaeus yang berbeda dengan gambaran Claudius Ptolemaeus tentang benda-benda luar angkasa. Teori inilah yang kemudian dikembangkan oleh Astronom Belanda, Copernicus, dan dianggap sebagai revolusi dalam ilmu astronomi.

Dilansir dari buku 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam karya Muhammad Gharib Gaudah diterjemahkan Muhyiddin Mas Rida Lc dan diterbitkan Pustaka Al-Kautsar, Muhammad bin Musa al-Khawarizmi ikut andil dalam mengukur lingkaran bumi yang dilakukan pada masa Khalifah Al-Ma'mun (Tahun 813 - 833 Masehi).

Pengukuran itu dilakukan dengan cara menggunakan ilmu astronomi. Untuk tujuan itulah dibentuk dua tim yang terdiri dari para ilmuwan, salah satunya mengarah ke utara dan satunya mengarah ke selatan pada garis lintang yang sama. Setelah itu, masing-masing tim menentukan garis bujur di tempat tibanya dengan cara mengukur ketinggian bintang kutub. 

Dari dua pengukuran itu, para ilmuwan Muslim kemudian menghitung derajatnya yang pada gilirannya dipergunakan untuk menghitung lingkaran bumi dan separuh wilayahnya dengan ketelitian yang melebihi pengukuran yang dilakukan oleh ahli matematika Yunani-Alexandria, Eratosthenes. 

Abu Yusuf Ya'qub Al-Kindi mengamati posisi bintang, planet dan letaknya dari bumi. Dia memperingatkan dampaknya pada bumi, kemungkinan pengukurannya, penentuan pengaruhnya sebagaimana yang terjadi pada fenomena air pasang dan surut yang sangat berkaitan erat dengan posisi bulan. 

Dia memiliki pikiran yang cerdas dan keberanian ilmiah yang menjadikannya berani menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena alam lainnya di atas bumi, sehingga dapat menciptakan penemuan baru.

Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Di antara yang menakjubkan adalah bahwa seorang orientalis berkebangsaan Belanda, De Bour berpendapat setelah melihat tesis Al-Kindi bahwa hepotesanya tentang air pasang dan surut tentu didasarkan pada eksperimen. Bahkan Al-Kindi menulis 16 buku dan artikel di bidang astronomi.

 

Al-Khawarizmi dan Al-Kindi adalah contoh dari sekian banyak ilmuan Muslim lainnya. Banyak karya ilmuan Muslim yang menginspirasi dunia sains di Barat.

photo
Lima Fakta Sains dalam Alquran - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement