REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada makhluk yang mengetahui kapan persisnya dia akan mati, berada di mana dan sedang apa ketika ajalnya datang menjemput. Maka dari itu, Islam mengajarkan untuk menyegerakan bertobat dari setiap dosa dan kesalahan. Sehingga sebelum ajal datang dosa-dosa yang pernah dilakukan telah terhapuskan dengan tobat yang sungguh-sungguh (taubatan nasuha).
Dalam kitab At Tadzkirah, Imam Qurthubi menjelaskan bahwa ada sebagian ulama bahkan mengatakan, menyegerakan bertobat ketika sehat itu lebih utama dari melakukan amal shaleh apalagi bila kematian hampir mendekati.
Sebab, sejatinya setan akan selalu menggoda manusia. Ketika manusia itu terjerumus dalam kemaksiatan dan tidak segera bertobat, maka setan akan semakin menyesatkan dan menjauhkannya dari Allah.
Namun, orang-orang yang menyegerakan bertobat dan berhasil melawan nafsunya ia akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebesar apapun dosa yang dilakukan, ampunan Allah SWT jauh lebih besar. Sebab Allah adalah Dzat yang maha pengampun.
Imam Qurthubi dalam At Tadzkirah menukilkan keterangan Al Hasan tentang janji Allah SWT yang tak akan menutup pintu taubat bagi setiap hamba sampai ajal hamba tersebut datang.
وعن الحسن لما أهبط إبليس قال: بعزتك لا أفارق ابن آدم ما دام الروح في جسده، قال الله تعالى: فبعزتى لا أحجب التوبة عن ابن آدم ما لم تغرغر نفسه.
Al Hasan menceritakan bahwa Iblis berkata kepada Allah saat dia diusir dari surga, aku bersumpah tidak akan melepaskan anak-anak Adam selama roh masih berada dalam jasadnya. Allah kemudian berkata: "Aku juga bersumpah tidak akan menutup pintu taubat bagi anak-anak Adam selama roh belum sampai di tenggorokannya,"
Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu," (At Tahrim ayat 8)