Jumat 19 May 2023 23:24 WIB

Doa Anak Kandung untuk Orang Tuanya Wafat Sampai, Bagaimana Jika Orang Lain yang Doakan?

Doa untuk orang tua yang sudah meninggal bentuk jariyah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi doa untuk orang meninggal. Doa untuk orang tua yang sudah meninggal bentuk jariyah
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Ilustrasi doa untuk orang meninggal. Doa untuk orang tua yang sudah meninggal bentuk jariyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Seseorang yang wafat akan meninggalkan tiga pertolongan agar amalannya tidak terputus, pertama, anak yang sholeh, ilmu yang bermanfaat dan amalan jariyah.

Namun bagaimana dengan doa orang selain anak kandung, akankah sampai kepada yang wafat?

Baca Juga

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa doa baik itu Al Fatihah maupun doa lainnya akan sampai untuk orang yang telah wafat.

عَنْ اَبي هُـرَيْـرَةَ رَضِـَي اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذاَ ماَتَ ابْنُ اٰدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَث: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَه 

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika anak Adam meninggal dunia maka amalnya terputus, kecualai tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

"Anak saleh bukan hanya anaknya sendiri tetapi juga orang yang saleh yang mendoakan untuk orang yang wafat," ujar dia.

Menurut Kiai Cholil doa untuk orang yang wafat akan sampai jika diucapkan oleh orang sholeh dan dengan bacaan yang benar. 

Rasulullah SAW pun selalu mendoakan orang yang wafat ketika shalat jenazah. Tidak mungkin tidak sampai, karena Rasulullah pun sering melakukannya. Rasulullah SAW bersabda: 

ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم

“Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang tepercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, itu lebih ia sukai daripada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka.” (HR ad-Dailami).

Pada hadits di atas ditegaskan bahwa orang yang sudah mati sesungguhnya masih bisa menerima kiriman pahala berupa doa-doa kebaikan yang dilantunkan oleh sanak keluarga atau teman-teman yang khusus ditujukan untuknya.

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Digambarkan, dia begitu gembira dengan kiriman doa tersebut melebihi kegembiraan mendapatkan kekayaan sebesar dunia beserta isinya.

Dalam hadits lain dikatakan, Utsman bin Affan menuturkan, apabila Rasulullah SAW telah selesai menguburkan jenazah, beliau bersabda: 

اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ، وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ

“Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian ini, dan mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya ia sekarang sedang ditanya.” (HR Abu Dawud).

Tidak hanya menyuruh, beliau juga melakukannya langsung. Disebutkan, beliau berdoa untuk orang-orang yang mati lalu dikuburkan di permakaman Baqi Gharqad: 

اللهمَّ اغفرْ لأهلِ بقيعِ الغرقدِ “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang dikuburkan di Baqi Gharqad.” (HR Muslim). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement