Jumat 17 Feb 2023 15:47 WIB

Bukti Isra Miraj adalah Perjalanan Fisik

Seandainya perjalanan Nabi adalah mimpi, Allah tidak akan menyebutnya dalam Alquran.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Isra Miraj. Bukti Isra Miraj adalah Perjalanan Fisik
Foto:

Ketiga, Allah SWT berfirman tentang perjalanan Isra Miraj dalam Al Israa ayat 60,

وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ ۚ وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ ۚ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَانًا كَبِيرًا

(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepadamu, “Sesungguhnya Tuhanmu (dengan ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi seluruh manusia.” Kami tidak menjadikan ru'yā yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk dalam Alquran. Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.

"Perjalanan tidak akan menjadi ujian kecuali jika itu dalam tubuh dan jiwa. Seandainya itu hanya dalam jiwa, tidak akan ada cobaan atau sesuatu yang luar biasa tentangnya," ujar Syekh Saqr.

Selain itu, ketika orang-orang kafir mengetahui tentang Isra Miraj, mereka bertanya-tanya bagaimana Nabi dapat melakukannya dalam satu malam, ketika mereka hanya dapat melakukan perjalanan serupa dalam sebulan.

Keempat, Allah SWT yang menjadikan Nabi-Nya melakukan perjalanan itu, dan tentu saja, tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT untuk melakukannya. Dia Yang Mahakuasa mampu melakukan segala sesuatu.

Oleh karena itu, tidak ada yang mengajak kita untuk meragukan terjadinya perjalanan baik jiwa maupun raga. Mereka yang mengatakan perjalanan itu ada dalam jiwa hanya mengutip sebagai bukti pandangan mereka ayat Alquran ayat diatas, Mereka percaya penglihatan (ru'yah) di sini mengacu pada mimpi, bukan penglihatan yang sebenarnya.

Namun, pendapat ini tidak sepenuhnya dapat dipertahankan karena ru'ya secara leksikal, juga mengacu pada melihat dengan mata. Selain itu, menurut Al-Bukhari, Ibnu Abbas  berkata, mengomentari ayat tersebut, "Pemandangan yang diperlihatkan Nabi pada Perjalanan Malam ketika dia dibawa ke Yerusalem adalah pemandangan nyata, (bukan mimpi).”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement