Sabtu 31 Dec 2022 04:29 WIB

Kisah Sahabat yang Makan dengan Rakus di Musim Paceklik

Perbuatan rakus dilarang.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kurma (ilustrasi). Kisah Sahabat yang Makan dengan Rakus di Musim Paceklik
Foto: Pixy.org
Kurma (ilustrasi). Kisah Sahabat yang Makan dengan Rakus di Musim Paceklik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, terdapat hadits yang berisi tentang larangan makan dengan rakus. Hadits ini diriwayatkan dari Jabalah bin Suhaim RA.

Jabalah bercerita saat ia mengalami musim paceklik selama satu tahun bersama Ibnu Zubair, lalu mereka diberi rezeki berupa buah kurma. Kemudian Abdullah bin Umar RA lewat saat mereka sedang makan.

Baca Juga

Lantas Abdullah bin Umar berkata, "Jangan makan dengan rakus, sungguh Nabi Muhammad SAW telah melarang makan secara rakus. Lalu beliau SAW bersabda, "Kecuali jika lelaki yang bersangkutan meminta izin kepada saudaranya (untuk makan dengan cara yang rakus)."

Dalam hadits yang telah disebutkan di atas, diksi yang digunakan adalah Laa tuqaarinu. Arti yang dimaksud dalam hal ini ialah jangan memakan dua buah biji kurma dengan sekali siap atau makan dengan rakus.

Ibnu al-Atsir dalam kitab an-Nihayah menyampaikan, perbuatan qiran (rakus) dilarang karena menunjukkan kerakusan, membuat orang yang melakukannya buruk, dan menjadikan orang lain iri padanya. Pendapat lain menjelaskan, larangan tersebut muncul karena saat itu sedang dilanda masa paceklik dan makanan yang ada pun kurang mencukupi. Ketika ada makanan dan siap disantap oleh banyak orang, sebagian mereka lebih mementingkan dirinya sendiri.

Akibatnya, mereka yang lapar akut pun memasukkan dua biji kurma secara langsung dalam setiap suapannya. Dalam kondisi demikian, Ibnu Umar RA memberikan isyarat kepada mereka untuk meminta izin terlebih dulu agar tidak menyakiti perasaan hati orang di sekitarnya.

Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan agar saat makan membaca bismillah terlebih dulu. Dalam riwayat Umar bin Abu Salamah RA, dia bercerita, saat masih kecil ia ada di pangkuan Nabi SAW, dan tangannya berseliweran di nampan saat makan. Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ghulam, bacalah Bismilillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu (yang terdekat)." Seperti itu pulalah gaya makan Umar bin Abu Salamn RA setelah itu.

sumber : Kitab al-Adzkaar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement