Kamis 03 Nov 2022 03:41 WIB

Al-Shannah, Metode Penyimpanan Kurma Arab Saudi Selama Berabad-abad

Jika disimpan dengan benar, kurma bisa bertahan hingga empat tahun.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Al-Shannah, metode tradisional melestarikan kurma yang unik di Al Ula. Al-Shannah melibatkan kulit binatang kering yang diisi dengan kurma yang telah dicuci dan dikeringkan dan disimpan selama empat bulan atau hingga empat tahun. Al-Shannah, Metode Penyimpanan Kurma Arab Saudi Selama Berabad-abad
Foto:

Petani biasanya menyimpannya di rak di sebuah ruangan kecil. Tidak perlu didinginkan, dan kulitnya bisa dilipat dan diselipkan jika isinya tidak habis dimakan sekaligus. Secara historis, Al-Shannah sering digunakan untuk barter barang seperti kain atau bahan dengan pedagang yang tiba di Al Ula dari Syam atau negara lain.

Khalid Al-Harbi, ahli Al-Shannah lainnya mengatakan, ritual Al-Shannah adalah akhir dari musim kurma di AlUla. "Kurma adalah sumber makanan utama kami di AlUla, karena kami diberkahi dengan air yang segar dan berlimpah," katanya.

Pohon palem adalah ibu dari AlUla, dan penduduk menggunakannya untuk membangun segala sesuatu dalam hidup warga setempat. Termasuk furnitur, dan bangunan rumah. Bahkan warga memiliki metode yang mirip dengan Al-Shannah yang terbuat dari palem untuk mengawetkan kurma.

Al-Shannah membutuhkan udara untuk dihilangkan, sehingga penting untuk mendorongnya ke bawah dengan kencang agar tidak ada udara yang lewat karena oksigen dapat mencegahnya bertahan.

"Kami juga tidak menghapus lubang karena lubang memiliki peran, ini membantu menjaga kurma tetap utuh dan itu akan membantu mengisi ruang di antara kurma. Jika tidak ada udara yang masuk, itu tidak akan rusak. Jika disimpan lebih dari setahun, rasanya lebih enak," tambah Al-Harbi.

Komisi Kerajaan untuk Al Ula telah membantu memberdayakan petani lokal dengan menawarkan mereka sebuah platform untuk menjual barang-barang mereka dan untuk membentuk ikatan yang lebih kuat di dalam masyarakat. Baru-baru ini, Festival Kurma AlUla memberi para petani kesempatan mendemonstrasikan ritual keluarga mereka untuk memasukkan kurma ke dalam Al-Shannah. Di akhir festival, Al-Shannah yang dibuat di situs tersebut dijual di lelang terbuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement