Kamis 27 Oct 2022 14:14 WIB

Mohammad Fachrur Rozi, Ketua Pemuda Muhammadiyah di Masa Bergolak

Mohammad Fachrur Rozi adalah tipikal pemuda yang memiliki mobilitas tinggi.

Mohammad Fachrur Rozi adalah ketua Pemuda Muhammadiyah (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah) periode 1959-1963 dan 1963-1966. Mohammad Fachrur Rozi, Ketua Pemuda Muhammadiyah di Masa Bergolak
Foto:

Fachrur Rozi dan Dunia Intelijen

Fakhrur Rozi adalah salah satu siswa sekolah intelijen angkatan pertama di Indonesia. Perkenalannya di dunia intelijen dimulai sejak di Sekolah Menengah Tinggi B Yogyakarta. Di sekolah ini ia bertemu dengan Zulkifli Lubis, teman satu sekolah yang dikemudian hari disebut sebagai bapak Intelijen Indonesia.

Zulkifli Lubis yang berasal dari Aceh mengajaknya ikut di dunia intelijen. Setelah Jepang masuk, Zulkifli Lubis mendaftar di PETA dan setelah Indonesia Merdeka, Zulkifli Lubis bergabung di Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kelak menjadi TNI.

Di BKR inilah Zulkifli Lubis atas persetujuan Menteri Pertahanan Amir Syarifudin dan Jenderal Sudirman mendirikan Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) dan Field Preparation (FP) sebagai organ propaganda intelijen untuk kemerdekaan Indonesia. Zulkifli Lubis ditunjuk menjadi ketuanya. Anggota BRANI dan FP berasal dari pelajar dan anggota gerilyawan yang terpelajar. BRANI dan FP adalah organ dan sekolah intelijen pertama di Indonesia. Para siswanya langsung direkrut menjadi anggota Intelijen. M. Fachrur Rozi bergabung di BRANI dan FP, setelah sebelumnya mengikuti pelatihan khusus intelijen di Ambarawa dengan meluluskan 30 siswa.

Fachrur Rozi setelah bergabung dengan BRANI dan FP otomatis menjadi Pegawai Kementrian Pertahanan RI. Dalam karirnya sebagai anggota intelijen, tugasnya lebih banyak di luar negeri. Beliau diperbantukan di Kementerian Luar Negeri RI sebagai staf Kedutaan Besar RI dalam kapasitasnya sebagai intelijen. Beberapa kantor Kedutaan Besar RI yang beliau menjadi staf antara lain Singapura, Malaysia, Myanmar dan Thailand. Setelah menyelesaikan tugasnya di Kementerian Pertahanan RI, beliau pulang ke Indonesia.

Beberapa tahun setelah beliau Kembali ke Yogyakarta, situasi politik Nasional menjadi lebih genting. Sukarno yang condong ke PKI, karena politik NASAKOM menjadikan Muhammadiyah yang anti Komunis tidak nyaman. Keterlibatannya di dunia intelijen di beberapa tahun yang lalu, memberi akses kepada beliau untuk kontak dengan TNI dan melihat situasi politik negara secara lebih luas. Sikap M. FachruR rozi berkaitan dengan komunisme sama dengan sahabatnya Zulkifli Lubis, yang di tahun 60an Kembali ke daerah dan ikut Gerakan PRRI di Sumatera. Sikapnya adalah anti terhadap komunisme.

 

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2022/10/21/m-fachrur-rozi-pemuda-muhammadiyah/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement