Ahad 23 Oct 2022 00:21 WIB

Si Burung Hitam, Seniman Muslim Serba Bisa Asal Baghdad

Dia tak hanya merevolusi musik, tetapi juga gaya hidup dan fashion.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
 Ziryab dan alat musiknya (ilustrasi). Si Burung Hitam, Seniman Muslim Serba Bisa Asal Baghdad
Foto:

Ziryab juga mengetahui lebih dari seribu lagu, yang beberapa di antaranya, menurut Al-Maqqari, milik Ptolemy. Dia mengubah kebiasaan sosial, seperti dari mode dan gaya rambut yang dia hasilkan, dapur dan cara mereka makan, bersosialisasi, dan bersantai, dan perabotan dan peralatan yang dia rancang untuk mengikuti perubahan hidup. Dia juga mengganti gelas emas dengan gelas lain yang terbuat dari kaca dan kristal.

Dia menyebarkan penggunaan taplak meja dan pemakaian gaun putih di musim panas. Ia juga memperkenalkan resep kuliner baru, peralatan makan baru, mode busana baru, dan bahkan permainan catur dan polo.

Prestasi Ziryab membuatnya dihormati oleh generasi berikutnya, bahkan sampai hari ini. Di dunia Muslim, tidak ada satu negara pun yang tidak memiliki jalan, hotel, klub atau kafe yang dinamai seperti namanya. Di Barat, para cendekiawan dan musisi masih memberinya penghormatan hingga hari ini.

Contohnya adalah Henry Terrace yang mengklaim bahwa kehidupan mewah dan elegan berkembang di Kordoba. Sosoknya juga memperkenalkan barang-barang perlengkapan mandi seperti parfum, kosmetik, dan pasta gigi, serta barang-barang lain yang terkait dengan istana khalifah.

Ziryab menjadi identik dengan tema keanggunan karena seleranya yang halus dan mewah, dia mendefinisikan istana para khalifah. Aksesori toilet (parfum, kosmetik, pasta gigi) dan mode baru, menimbulkan dampak besar yang dibawanya dari timur.

Banyak dari orang Kordoba pada saat itu meniru gaya rambutnya. Seniman hebat ini juga seorang gastronom yang memperkenalkan sejumlah resep eksotis yang belum pernah ada sebelumnya.

 

Ziryab akhirnya meluncurkan sejumlah mode, yang bertahan selama berabad-abad. Dia membawa gelas kristal dan furnitur kulit ke Spanyol. Dia memperkenalkan gaun musim dingin dan musim panas, dengan tepat menetapkan tanggal kapan setiap busana dikenakan. Di bawah pengaruhnya, sebuah pabrik mode didirikan dengan memproduksi kain bergaris berwarna dan mantel dari kain transparan, yang masih ditemukan di Maroko hingga saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement