Kamis 04 Aug 2022 21:02 WIB

Benarkah Nabi Musa Bertemu Nabi Syuaib di Madyan?

Nabi Musa menjumpai penduduk Madyan sedang memberi minum ternak-ternaknya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Benarkah Nabi Musa Bertemu Nabi Syuaib di Madyan?. Foto: ilustrasi nabi dan rasul
Foto:

Setelah peristiwa itu, kedua gadis yang ditolong nabi Musa kembali ke rumahnya. Mereka menceritakan apa yang terjadi kepada ayahnya. Alquran tidak menyebutkan siapa kedua gadis tersebut. Namun ada riwayat menyebutkan kedua gadis itu bernama Liya dan Safuriya. Kemudian salah satu dari kedua gadis itu mendatangi nabi Musa dengan rasa malu sebagai wanita saleh. Ia berkata pada nabi Musa bahwa ayahnya mengundang nabi Musa ke rumahnya agar bisa membalas kebaikan yang telah dilakukan nabi Musa. 

Nabi Musa pun menerima undangan tersebut. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa nabi Musa berjalan terlebih dulu, sedang gadis tersebut berjalan di belakang nabi Musa sambil memberikan arahan petunjuk jalan dengan suaranya . 

Ada riwayat yang menjelaskan bahwa ketika nabi Musa tiba, ayah gadis itu bertanya tentang silsilah nabi Musa. Ketika nabi Musa mendatangi ayah gadis tersebut, nabi Musa menceritakan kisahnya sampai akhirnya berada di Madyan. 

Alquran tidak menyebutkan siapa ayah kedua gadis tersebut. Tetapi mufasir berbeda pendapat. Ada mufasir yang menyebut bahwa ayah kedua gadis itu adalah nabi Syuaib. Sebab terdapat ayat yang menyebutkan bahwa nabi Syuaib diutus ke negeri Madyan. Sedang mufasir yang menyebutkan bahwa ayah kedua gadis itu bukan nabi Syuaib berpendapat bahwa selisih hidup nabi Syuaib dan nabi Musa ratusan tahun. 

Penulis kitab Min Wahyil Quran berpendapat bahwa ayah dua gadis itu adalah nabi Syuaib. Nabi Syuaib mengatakan pada nabi Musa, jangan takut. Dan mengatakan pada nabi musa bahwa ia telah selamat dari kaum zalim. Sebab negeri Madyan tidak berada di bawah kekuasaan Firaun. Sehingga tidak mungkin Firaun dan tentaranya masuk ke negeri Madyan. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa nabi Musa kemudian ditawarkan salah satu dari dua gadis itu untuk dinikahi. 

"Penulis kitab ini ternyata lebih mendukung kalau itu adalah nabi Syuaib. Dengan berbagai argumentasi. Al Qurtubi, juga mendukung bahwa itu adalah nabi Syuaib. Wahbah Az Zuhaili juga mendukung itu adalah nabi Syuaib. Tapi dalam beberapa tafsir lain itu ada yang tidak mendukung kalau itu nabi Syuaib," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement