Selasa 12 Apr 2022 14:00 WIB

Keunikan Kota Suci Makkah

Makkah dinilai telah menjadi inkubator budaya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Pemandangan kota suci Makkah dari udara.
Foto:

Kepala Departemen Penelitian dan Urusan Media di Institut Penelitian Haji dan Umrah, Dr. Othman bin Bakr Qazzaz, mengatakan orang-orang Makkah sudah terbiasa dengan kehadiran jamaah dan pengunjung selama musim umrah, yang berlangsung sepanjang tahun.

Dia menyebut kehadiran para tamu Allah yang intensif, yang datang dalam jumlah jutaan ke Makkah dan Madinah, menyebabkan interaksi yang luas, baik dari sisi komunikasi dan budaya dengan masyarakat Makkah, terutama penyedia layanan.

“Masyarakat Makkah mencapai keragaman budaya ini dengan membuka pikiran dan hati untuk menerima dan menerima budaya baru ini, yang telah mendorong masyarakat menuju kemakmuran," kata dia.

Qazzaz mengatakan, pintu gerbang pengaruh ini adalah melalui bahasa yang digunakan orang Makkah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan para peziarah dan pengunjung.

Mereka kebanyakan mengambil bahasa melalui sarana ekonomi, seperti banyaknya toko di sekitar Masjidil Haram, alat angkut, atau dengan memberikan layanan kepada para peziarah di Masjidil Haram. Oleh karena itu, seseorang dari Makkah biasanya mengetahui banyak bahasa atau bahkan berbagai dialek bahasa Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement