REPUBLIKA.CO.ID, — Kisah Nabi Idris ‘alaihissalam, termasuk kisah nabi yang tidak banyak disebutkan dalam Alquran. Kendati demikian, kisah Nabi Idris juga tak terlepas dari sejumlah hikmah agung.
Menukil buku Tafsir Ilmi, Kisah Para Nabi Pra Ibrahim dalam perspektif Alquran dan Sains karya Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran menyebutkan pelajaran dari kisah Nabi Idris. Alquran menyebutkannya hanya dua kali dalam Alquran yaitu sebagai berikut:
Pertama, surat Maryam ayat 56-57:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا.وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
“Ceritakanlah (Nabi Muhammad kisah) Idris di dalam Kitab (Alquran). Sesungguhnya dia adalah orang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi. Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
Kedua, surat Al Anbiya ayat 85-86:
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ.وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“(Ingatlah pula) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang sabar. Kami memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang saleh.”
Adapun hikmah dari kisah Nabi Idris diceritakan bahwa, pertama, manusia dianjurkan untuk selalu belajar, baik dari pengetahuan yang sudah ada, eksplorasi sendiri, seperti keterampilan menjahit dan menulis maupun dari pengetahuan yang berdasar pada pengamatan, yakni astronomi.
Kedua, manusia diajak meyakini kejadian yang termasuk hal-hal gaib yang diberitakan oleh Alquran.
Alquran menceritakan bahwa Idris diangkat ke tempat yang tinggi, “wa rafa‘nāhu makānan ‘aliyyā.”
Dari beberapa penafsiran terhadap ayat ini, satu di antaranya menyatakan bahwa Allah SWT mengangkat Nabi Idris ke langit atau surga, dan dengan demikian beliau dalam kondisi hidup, tidak wafat.
Ada pula tafsiran lain yang menyatakan bahwa Nabi Idris dicabut nyawa oleh malaikat Izrail saat di langit keempat.