Jumat 28 Jan 2022 11:06 WIB

Jejak Baru Islam di Selandia Baru

Jumlah Muslim dari luar Selandia Baru mengalami peningkatan pada 1980-an.

Masjid Al Noor di Selandia Baru. Jejak Baru Islam di Selandia Baru
Foto:

Jumlah Muslim yang berasal dari luar Selandia Baru mengalami peningkatan pada dekade 1980an. Ini dimulai dengan kehadiran Muslim keturunan India yang ada di Fiji, negara yang terletak sekitar 2.000 km di utara Selandia Baru.

Pada tahun 1987, terjadi kudeta di Fiji dan banyak orang Fiji yang melarikan diri ke Selandia Baru. Di antara mereka terdapat sejumlah Muslim keturunan India. Di dekade-dekade selanjutnya, Selandia Baru kembali menerima imigran Muslim yang berasal dari wilayah konflik, seperti dari Somalia, Irak, Bosnia, Kosovo, Kurdisna dan Afghanistan.

Kegiatan keislaman di Selandia Baru dipusatkan di masjid. Masjid pertama yang didirikan di negara ini ialah Masjid Al Noor di Christchurch, kota terbesar di South Island. Masjid ini didirikan pada pertengahan dekade 1980an oleh MAC.

Walau demikian, masjid ini mencerminkan multikulturalisme di tengah Muslim Selandia Baru karena jamaahnya yang berasal dari berbagai bagian dunia Islam. Di masjid ini pulalah pada 15 Maret 2019 terjadi aksi terorisme dalam bentuk penembakan massal oleh seorang pendukung supremasi kulit putih dan xenofobia, yang menghilangkan nyawa puluhan jamaah yang sedang melaksanakan shalat Jumat di masjid tersebut.

Peristiwa ini dianggap sebagai insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah modern Selandia Baru dan menjadi tantangan besar bagi negara yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu negara teraman dan paling toleran di dunia itu. Sebagaimana di negeri tetangganya, Australia, di Selandia Baru juga sedang terjadi peningkatan sentimen xenofobia, Islamofobia, dan kebangkitan kelompok ekstrem kanan.

Para pemimpin dunia mengecam aksi terorisme ini sementara pemerintah Selandia Baru menunjukkan simpati dan dukungannya pada umat Islam setempat. Meski demikian, nasionalisme ekstrem yang bercorak Islamofobia dikhawatirkan masih eksis di Selandia Baru dan ini merupakan salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi umat Islam di Selandia Baru dewasa ini, satu setengah abad setelah Islam hadir di negara itu.

Sumber: Majalah SM Edisi 16 Tahun 2020

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement