Namun sayangnya, sang kakek juga segera meninggal, ketika Nabi Muhammad berusia 8 tahun. Setelah itu, pamannya Abu Thalib membawanya di bawah perwaliannya. Dari semua kengerian yang bisa dialami seorang anak, sang nabi telah melalui semuanya.
Ketika Nabi Muhammad diberkati sebagai utusan Allah, ia menghadapi banyak kesulitan berat. Pertama, dia menjadi orang buangan bagi rakyatnya. Orang yang sama yang dulu memujinya sekarang menjauhinya.
Namun, Nabi menanggung sikap mereka dengan kesabaran dan kebaikan. Kemudian ketika orang-orang mulai menerima pesannya, orang-orang Quraisy mulai menyiksa mereka.
"Ketika Anda melihat orang yang Anda cintai diperlakukan dengan kasar, hati Anda secara alami melompat seolah ingin menolong mereka. Nabi Muhammad melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana orang-orang terkasih dan sahabat-sahabatnya disiksa secara brutal," lanjutnya.
Bukannya membalas dengan cara hina yang sama, Nabi disebut tetap teguh dalam kesabaran, doa dan perjuangan. Allah SWT menerima doa Nabi dan membawa perubahan bagi manusia. Mereka harus pergi ke Abyssinia.