Rabu 26 Jan 2022 05:24 WIB

Jembatan Turki Berusia 500 Tahun Tetap Berdiri Kokoh Meski Digoyang Gempa

Jembatan itu telah berdiri selama lebih dari empat abad.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Jembatan peninggalan Ottoman yang berusia 500 tahun (ilustrasi)
Foto:

Kankal menjelaskan, fitur arsitektur jembatan abad ke-16 akan terus memastikan daya tahannya selama berabad-abad yang akan datang. Dia mengatakan, antara tahun 1972 dan 1973, daerah tersebut mengalami renovasi oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Jembatan ini dibuka untuk pejalan kaki pada tahun 1972. Jembatan tersebut masih terbuka untuk pejalan kaki menuju pinggiran kota Diliskelesi.

Dilderesi panjangnya 12 kilometer (7,56 mil) dan jembatannya berada di tanda 11 kilometer. Dilderesi bertemu teluk di kilometer ke-12. Dari sini, terhubung dengan Laut Marmara. Tidak ada struktur seperti jembatan lain di rute transit di sini. Karena rute ini adalah Jalan Bagdad, struktur bersejarah seperti itu dibangun di sini dan kami tahu bahwa itu telah ada di sini selama lebih dari empat abad.

Wilayah di mana jembatan itu berada mengalami bencana banjir besar pada 1943. Namun, Kankal mengatakan, karena pentingnya fitur arsitektur di sini, tidak ada kerusakan yang disebabkan oleh banjir. Jembatan itu berdiri kokoh sejak dibangun karena ada tiga lengkungan di jembatan itu, yang kita lihat pada struktur Sinan saat itu.

Baca juga : Salju Tebal Lumpuhkan Lalu Lintas Istanbul Turki

Ini memiliki tiga lengkungan tengah dan dua ruang di sisi, yang mengurangi beban hidrolik, yaitu, jika terjadi banjir besar, semua puing-puing yang datang dari jarak 11 kilometer dikosongkan tanpa merusak jembatan. "Puing-puing dikosongkan sebelum area 9,5 meter (31,17 kaki) di tengah dan dibuang ke ruang samping. Potongan-potongan kecil puing dievakuasi dengan air melalui mata di kanan dan kiri, yang terlihat di tengah, dan jembatan itu tetap berdiri," urainya.

Kankal mencatat, fitur-fitur ini adalah salah satu alasan mengapa fitur arsitektur bangunan bersejarah dari periode Ottoman bertahan selama berabad-abad. Di depan jembatan ada dua tonjolan segitiga yang kita sebut pemecah banjir atau pemecah gelombang.

"Ini membantu memecah puing-puing. Dalam hal ini, meskipun kami melihat bagaimana teknologi baru telah berkembang, kami juga melihat bagaimana jembatan bersejarah bertahan dengan kuat dari bencana alam dan banjir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement