REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah Swt. berfirman, Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang ber perang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik," (Ali Imran [3]: 195).
Nama aslinya Barakah binti Tsa'labah. Julukannya Ummu Aiman. Terkadang disapa Ummu al-Zhiba. Ia pelayan dan pengasuh Nabi Muhammad masa kecil.
Ummu Aiman mengenal Muhammad sedari kecil hingga diutus jadi rasul. Ummu Aiman yang ini adalah sosok wanita yang turut bersama Ibunda Nabi saw.
Siti Aminah membawa Nabi ke Madinah untuk berkunjung ke Bani Najjar yang tak lain merupakan para paman kakeknya Abdul Muththalib. Namun, di perjalanan pulang menuju Makkah, Ibunda Nabi jatuh sakit dan meninggal di al-Abwa.
Akhirnya, Ummu Aiman pulang berdua bersama Nabi, kemudian bertindak sebagai pengasuhnya. Sejak itu, ia mewakafkan dirinya untuk menjaga dan melindungi Nabi saw. yang masih kecil.