Kamis 09 Dec 2021 21:40 WIB

Allah SWT akan Cabut Nikmat Pendusta Agama pada Waktunya

Allah SWT berjanji akan mengganjar para pendusta agama dengan azab

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT berjanji akan mengganjar para pendusta agama dengan azab. Ilustrasi Allah SWT
Foto:

Azab yang merupakan kehancuran seperti ini, hanya khusus berlaku bagi umat-umat terdahulu dan tidak akan terjadi lagi pada umat Nabi Muhammad  ﷺ. Sebab kedatangan Nabi Muhammad  ﷺ   adalah rahmat bagi semua penghuni alam ini. Allah ﷻ berfirman: 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS Al Anbiya ayat 107)

Kedua, umat itu menjadi hina, miskin, bodoh, dijajah, dan lain-lain. Allah ﷻ menurunkan azab bukan untuk menghancurkannya, melainkan umat itu hilang kebesarannya dan kemuliaannya, jatuh menjadi umat yang hina-dina, tidak ada harga dan kemuliaan lagi.

Kenyataan sejarah sudah banyak menunjukkan bahwa umat yang pada mulanya jaya dan terhormat, tapi akhirnya menjadi hina dan melarat, sebab mereka berfoya-foya menghamburkan harta kekayaan untuk maksiat. 

Berlaku sewenang-wenang berbuat aniaya sesama manusia, menghabiskan harta umat dengan cara yang tidak benar, baik dengan korupsi, menipu dan lain-lain.

Penyakit syirik merebak dengan suburnya, di samping menyembah Allah ﷻ, mereka juga menyembah makhluk-Nya. Maka datanglah ajal umat atau bangsa itu, mereka menjadi umat yang lemah dan hina di mata manusia.

Kedatangan azab tidak dapat ditangguhkan walaupun sesaat dan tidak pula dapat dimajukan. 

Tidak seorang pun yang tahu saat datangnya azab itu, apakah di waktu malam, atau di waktu siang, kadang-kadang datangnya dengan tiba-tiba, di saat umat itu sedang lengah, sedang lupa daratan, sedang bersenang-senang, turunlah azab Allah dengan sekonyong-konyong.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam

Seandainya diketahui kapan ajal itu akan datang, tentu mereka minta ditangguhkan, dan mereka segera memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka, dan meninggalkan perbuatan keji dan dosa dan lain-lain.

 

Datangnya ajal secara tiba-tiba itu, memberikan pengertian bahwa Allah Mahakuasa dan tidak bisa dihalangi dan ditandingi oleh kekuasaan manusia. Akhirnya umat itu menyesal, namun penyesalan itu tidak berguna.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement