Selasa 26 Oct 2021 14:02 WIB

Tiga Dimensi Moderasi dalam Alquran

Alquran memperhatikan semua fakta kehidupan dan semua kebutuhan manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Tiga Dimensi Moderasi dalam Alquran
Foto:

Menyadari hanya Tuhan sebagai tujuan akhir manusia adalah sebuah revolusi melawan tren populer dalam pemikiran manusia dan doktrin agama, sebuah revolusi yang tujuannya adalah untuk membebaskan pikiran dari keraguan, membebaskan jiwa dari dosa, dan membebaskan hati nurani dari penaklukan.

Dalam semua dimensinya, kebijaksanaan Alquran bersifat konklusif. Itu tidak mengutuk atau menyiksa badan, juga tidak mengabaikan jiwa.

Itu tidak “memanusiakan” Tuhan, juga tidak mendewakan manusia. Semuanya ditempatkan dengan hati-hati di tempatnya dalam skema total penciptaan. Ada hubungan yang proporsional antara perbuatan dan imbalan, antara sarana dan tujuan.

Kebijaksanaan Alquran tidak netral. Ini menuntut dan tuntutannya disambut dengan gembira oleh semua orang yang diberkati dengan penghargaan dan pengertian.

Kebijaksanaan Alquran menyerukan kebenaran dalam pemikiran dan kesalehan dalam tindakan, untuk kesatuan dalam tujuan dan niat baik dalam maksud.

Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (QS Al-Baqarah: 2).

 

Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS Ibrahim: 1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement