Mahram Sebab Susuan
Mahram sebab susuan ada tujuh golongan, sama seperti mahram sebab keturunan, tanpa pengecualian. Inilah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Katsir. (Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1/511).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ :قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بِنْتِ حَمْزَةَ لَا تَحِلُّ لِي يَحْرُمُ مِنْ الرَّضَاعِ مَا يَحْرُمُ مِنْ النَّسَبِ هِيَ بِنْتُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَة [رواه البخاري].
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. (diriwayatkan), dia berkata bahwa Nabi saw bersabda tentang putri Hamzah: Dia tidak halal bagiku, darah susuan mengharamkan seperti apa yang diharamkan oleh darah keturunan, dan dia adalah putri saudara sepersusuanku (Hamzah) [H.R. al-Bukhārī].
Al-Qur’an menyebutkan secara khusus dua bagian mahram sebab susuan, yaitu yang terdapat pada Q.S. an-Nisā (4): 23,
…وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ… [النساء (4): 23].
Ibu-ibumu yang menyusui kamu dan saudara-saudara perempuan sepersusuan [Q.S. an-Nisā (4): 23].