Selasa 12 Oct 2021 10:07 WIB

Kiprah Ottoman Lawan Inkuisisi Spanyol di Negeri Islam

Ottoman memperjuangkan nasib umat di sejumlah negeri Islam.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Muhammad Hafil
Kiprah Ottoman Lawan Inkuisisi Spanyol di Negeri Islam. Foto:  Pasukan Ottoman di Andalusia
Foto:

Bajak laut penolong

Pada era Beyezid II dan Selim I, kekuatan maritim Ottoman juga ditunjang oleh keberadaan kelompok-kelompok pelaut corsair. Terminologi corsair berasal dari bahasa Italia, corsaro, yang berakar dari bahasa Latin abad pertengahan, cursarius. Artinya secara harfiah adalah ‘bajak laut’ atau ‘pelarian.’ Para pelaut yang mengeklaim diri sebagai corsair bertindak independen seperti halnya bajak laut liar (outlaw), tetapi segala tindakannya itu diperuntukkan bagi kejayaan negeri tertentu.

Salah satu kelompok corsair yang mengabdi pada Ottoman ialah Barbarossa bersaudara. Si sulung akrab disapa Baba Oruc, yang berarti ‘Ayah Oruc.’ Sapaan itu kemudian disalahpahami para pelaut Italia sehingga menjadi Barbarossa. Dalam bahasa setempat, itu berarti ‘si janggut merah.’

Baba Oruc dikenang karena kebesaran hatinya dalam menolong ribuan pengungsi dari Andalusia pada akhir abad ke-15. Ia berhasil menyelamatkan nyawa ribuan orang Islam dan Yahudi yang lari dari persekusi rezim Inkuisisi Spanyol. Mereka dibawanya ke berbagai kota yang aman di Afrika Utara dan pesisir barat Bulan Sabit Subur, yang waktu itu termasuk wilayah Ottoman. Lantaran kiprahnya itu, sultan Turki pun mulai mengenal reputasinya.

Tidak hanya ringan tangan, Baba Oruc pun memiliki spirit pejuang. Berbasis di Aljir (Aljazair), ia memimpin berbagai misi maritim untuk mengusir Spanyol dari Afrika Utara. Pada dasawarsa awal abad ke-16, kekuatan armadanya kian tergerus. Untuk melindungi rakyat setempat, pilihan terbaiknya ialah bekerja sama dengan Ottoman. Dan, kerajaan Islam itu memang telah lama menaruh simpati terhadap kiprahnya. Sultan Selim I kemudian mengangkatnya sebagai gubernur (bey) Utsmaniyah untuk Mediterania Barat yang berpusat di Aljir. Sang sultan juga memberikan untuknya dukungan persenjataan, armada, dan beberapa pasukan yanisari.

Pada Mei 1518, Spanyol menyerang Tlemcen—sekitar 500 km arah barat Aljir. Oruc gugur dalam pertempuran di sana. Sepeninggalannya, Hayreddin mengambil alih komando atas pasukan untuk melawan aliansi Spanyol. Setelah berjuang sekian lama, akhirnya pada 29 Mei 1529 Aljir dapat direbut kembali oleh corsair Muslim ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement