REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalil mengenai penciptaan langit dan bumi disebutkan di dalam Alquran. Di dalam ayat-ayat tersebut terdapat makna yang luas yang dijabarkan oleh para ahli tafsir.
Allah berfirman dalam Alquran Surat Al-A’raf ayat 54, “Inna Rabbakumullahulladzi khalaqa as-samawaati wal-ardha fi sittati ayyamin,”. Yang artinya, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa),”.
Ibnu Katsir dalam kitab Mukhtashar Al-Bidayah wa An-Nihayah menjelaskan para ulama tafsir saling berbeda pendapat mengenai ukuran enam hari di dalam ayat tersebut. Mereka terbagi ke dalam dua pendapat.
Kalangan pertama berpendapat datang dari jumhur ulama yang menyatakan panjangnya adalah seperti hari-hari yang dirasakan manusia di dunia ini. Kedua, pandangan dari Ibnu Abbas dan ulama lainnya yang berpendapat tiap hari dari enam hari tersebut sama dengan hitungan kita seribu tahun lamanya.
Di sisi lain, Allah SWT juga berfirman mengenai lapisan langit dengan segala tanda-tanda yang ada padanya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 29, “Huwalladzi khalaqa lakum maa fil-ardhi jami’an tsumma-stawa ilassamaa-I fasawwahunna sab’a samawaatin wa huwa bikulli syai-in alim,”.
Yang artinya, “Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit. Lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,”.