Selasa 14 Sep 2021 06:10 WIB

Apa Hukum Mencari Hari Baik untuk Pernikahan?

Tradisi mencari hari baik pernikahan sudah memasuki wilayah akidah.

Apa Hukum Mencari Hari Baik untuk Pernikahan?
Foto:

Soal ramal-meramal ini ada dua kategori, ramalan vertikal dan ramalan horizontal. Ramalan vertikal adalah ramalan yang terkait dengan hal-hal ghaib yang merupakan hak prerogatif dan rahasia Allah Swt., seperti ramalan nasib. Ramalan jenis inilah yang dilarang.

Sedang ramalan horizontal adalah ramalan yang terkait dengan hal-hal empiris ilmiah yang merupakan hak otonomi manusia, seperti ramalan cuaca, ramalan ekonomi dan seba gainya. Ramalan jenis ini diperbolehkan.

Dikutip dari Fiqih Kontemporer 3 karya KH Ahmad Zahro terbitan Qaf Media Kreativa, jika mencari "hari baik untuk melangsungkan pernikahan itu semata-mata dikaitkan dengan kelonggaran para pihak terkait, baik temanten atau kolega undangan, misalnya Sabtu atau Ahad karena hari libur, maka hal ini jelas diperbolehkan. Atau melangsungkan pernikahan di bulan tertentu karena diduga sudah tidak hujan, atau melaksanakannya di awal bulan karena baru gajian, maka hal ini tidak ada masalah, bahkan amat dianjurkan karena berarti bertindak dengan perhitungan dan pertimbangan rasional yang matang.

Memang, dalam Islam ada hari khusus yang memiliki keistimewaan, tapi tidak terkait dengan nasib seseorang, melainkan berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan kita pada Rasulullah saw. Hari Jumat adalah hari istimewa, karena di hari itu ada ritual Jumat, yaitu kewajiban shalat Jumat bagi muslim yang tidak berhalangan (baca surah al-Jumu'ah ayat 9 dan banyak hadis sahih tentang hal ini).

Bahkan dalam sebuah hadis marfu' yang diriwayatkan oleh Abu Chafsh dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. menganjurkan agar akad nikah dilangsungkan pada Jumat sore karena besar berkahnya. Ada juga hadis sahih terkait keutamaan Senin dan Kamis, antara lain yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda (yang maknanya): "Pintu surga itu selalu dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka siapa pun hamba yang sama sekali tidak menyekutukan Allah Swt. akan diampuni, kecuali mereka yang bermusuhan dengan sesamanya sampai mereka berdamai.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement