Rabu 18 Aug 2021 18:55 WIB

Beda Pandangan Barat dan Islam tentang Manusia  

Islam memandang manusia sebagai khaluk jasmana dan rohani

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah

Seperti dijabarkan Prof Yunahar Ilyas dalam bukunya, Tipologi Manusia Menurut Al-Qur'an (2007, Labda Press), kata basyar dapat diartikan sebagai 'penampakan sesuatu dengan baik dan indah.'

Sebutan basyar mengindikasikan manusia sebagai makhluk biologis yang memerlukan makanan, minuman, dan sebagainya. Dalam pengertian ini, tidak ada perbedaan, misalnya, antara manusia baik dan buruk karena penilaiannya sebatas fisik saja. 

Alquran mengisahkan beberapa kaum yang menolak dakwah tauhid. Sebab, mereka menilai para nabi dan rasul Allah itu hanyalah basyar, sama seperti mereka. Iblis pun, tatkala menolak bersujud kepada Nabi Adam AS, menggunakan kata basyar untuk merujuk makna 'manusia.'

قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ Qaala lam akulliasjuda li-basyarin, "'Ia (Iblis) berkata, 'Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia'" (QS Al Hijr 33).

Istilah al-ins dipakai di dalam Alquran untuk menunjuk pada sifat manusia sebagai makhluk yang jinak atau beradab. Karakteristik itu berkeba likan daripada jin, yakni makhluk yang cenderung liar dan bebas bergerak dari satu ruang ke ruang lain, umpamanya, tanpa kendala jarak sebagai mana mobilitas manusia.

Yunahar menduga, itulah sebabnya kata al ins kerap disebut berbarengan dengan al jin di dalam Kitabullah, yakni untuk menunjukkan pasangan oposisi biner. Sebagai contoh, surah az Zariyat ayat ke-56 di atas.   

Adapun al insan memang sekilas tidak berbeda dari al ins. Namun, lanjut Yunahar, makna keduanya berbeda. Al insan merujuk kepada definisi manusia sebagai makhluk yang layak menjadi khalifah di bumi. 

Manusia disebut sebagai al insan karena tidak hanya dibekali oleh Tuhan dengan aspek-aspek yang tampak (empiris), tetapi juga nonempiris, khususnya akal dan hati. 

Bila memakai istilah al insan, berarti Alquran sedang menunjuk pada manusia sebagai totalitas jiwa dan raga. Sebagai contoh, surat Al Alaq 1-2:  "

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement