Senin 02 Aug 2021 16:44 WIB

Kisah Nabi Musa Bayi yang Dihanyutkan di Sungai Nil

Nabi Musa dilahirkan saat Firaun berkuasa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Nabi Musa Bayi yang Dihanyutkan di Sungai Nil
Foto:

وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Dan istri Firaun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. (QS Al-Qasas: 9).

Baik istri Firaun maupun Firaun, tidak menyadari bayi tersebut akan menjadi Nabi dan Rasul. Firaun berkata, "Bagi kamu, ia (bayi Nabi Musa) sangat baik, namun bagi aku tidak."

Ketika Nabi Musa telah berada di rumah Firaun, mereka hendak memberinya makan dengan susu, namun bayi Nabi Musa tidak mau menyusu dan makan. Maka, bayi Nabi Musa dibawa ke pasar dengan para pengawal dan para wanita.

Saudara perempuan Nabi Musa menyaksikannya. Ia langsung memberitahu tentang adanya seorang ibu asuh dan penyusu bayi, maka mereka pergi bersama gadis itu menuju rumahnya.

Sang bayi (Nabi Musa) lalu diambil oleh ibunya, ketika diasuhnya, sang bayi langsung mau menyusu. Keluarganya sangat gembira dengan kejadian itu.

Selanjutnya, istri Firaun menggaji ibu Nabi Musa dan memberinya nafkah. Nabi Musa pun tumbuh menjadi remaja yang sanggup berusaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement