Selama lebih dari satu milenium, kara vanserai, khan dan funduq menempati posisi penting dan menjadi simbol semangat, kemakmuran, dan karakter kosmopolitan di abad pertengahan. Ketiganya adalah tulang punggung yang memberi kekuatan pada Jalur Sutra.
Ibnu Batutah dalam catatannya menulis, "Di setiap tempat antara Kairo dan Gaza, para pelancong turun. Di luar khan, ada keran air untuk umum dan toko tempat orang dapat mem beli apa yang ia butuhkan untuk dirinya dan hewan tunggangannya.
Bangunan karavanserai tampil dengan ciri khas, sehingga penghuninya merasa seperti sedang berada di Maroko atau India. Mendekati penginapan ini, pengunjung akan melihat tembok tinggi dengan gerbang tunggal, tinggi dan cukup lebar sehingga me mung kinkan unta melewatinya. Setelah melewati gerbang, terhampar halaman luas berbentuk persegi panjang.
Sebelum masuk penginapan, tepatnya di gerbang, ada seseorang yang akan mencatat nama pengunjung, kota asal, sifat barang-ba rang dan jumlah hewan yang dibawa. Umumnya, karavanserai terdiri atas dua lantai. Lantai pertama untuk menginap, sedangkan lantai dasar untuk menampung barang-ba rang dan hewan.