Dia merupakan salah satu dari sedikit intelektual yang mempelajari sejarah ekonomi dan arsitektur karavanserai serta khan.
Sebuah artikel di laman aramcoworld menjelaskan, desain karavanserai dan khan mengadopsi unsur-unsur masjid, vila, benteng dan istana, untuk menciptakan tema desain yang pragmatis dan hampir universal.
Karavanserai dan khan lebih dari sekadar hotel pinggir jalan. Seperti namanya, karavanserai mengakomodasi seluruh karavan (rombongan orang yang melakukan perjalanan) yang datang. Sementara itu, khan berlokasi di kota dan biasanya berlokasi di samping pasar. Sedangkan, funduq lebih seperti rumah kos dan biasanya juga dibangun di dekat pasar.
Ketiganya, pada tingkat yang berbeda-beda, merupakan tempat di mana orang dari berbagai latar belakang agama dan etnis berbaur. Ia mungkin lebih mirip bandara hari ini. Ada tempat untuk tidur, makan, berbe lanja, beribadah, bergaul, dan menunggu untuk perjalanan selanjutnya.