Sabtu 17 Jul 2021 05:35 WIB

Harus Bagaimana, Mencintai atau Takut pada Allah?

Takut kepada Allah tidak didasarkan pada konsep dendam kebencian.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Harus Bagaimana, Mencintai atau Takut pada Allah?
Foto:

Takwa dan cinta Ilahi

Selama berabad-abad, para filsuf dan penulis telah mencoba menjelajahi cinta ilahi. Mereka menemukan ada beberapa perasaan yang tidak dapat digambarkan melalui kata-kata, terutama ketika seseorang bergerak ke tingkat cinta ilahi yang lebih tinggi. Cinta ilahi dalam Islam bukan jenis cinta yang dangkal melainkan dianggap sebagai perasaan tulus dari timbal balik antara Tuhan dan manusia.

Cinta kepada Allah tidak hanya diwujudkan dalam ibadah murni seperti doa, tapi juga tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Mengikuti jalan yang telah Allah tetapkan akan menghasilkan rasa ketergantungan pada Tuhan dan rasa syukur atas semua karunia-Nya.

Berbagai ayat dalam Alquran menjelaskan karakteristik yang harus dimiliki seseorang untuk menerima cinta Allah. Allah mencintai mereka yang percaya kepada-Nya dan orang yang terus-menerus bertaubat. Selain itu, orang-orang yang berperilaku adil atau hakim yang adil juga pantas menerima cinta Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement