Rute kedua antara lain mencakup Aden, Mogadishu, Mombasa dan Kilwa. Rute ketiga, yang merupakan rute terpanjang, antara lain mencakup Konstantinopel (Istanbul), Astrakhan, Samarkand, Delhi, Calicut, Chitagong, Sumatra, Singapura, dan Quanzhou.
Rute terakhir mencakup Marrakech, Timbuktu, dan Bamako. Ia menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk melewati tempat-tempat itu, tepatnya antara tahun 1325 hingga 1355.
Perjalanan yang jauh itu tak hanya menjadi pengalaman pribadi bagi dirinya sendiri, tapi juga dibagikannya kepada khalayak lewat buku perjalanannya yang sangat terkenal, Tuḥfat al-nuẓẓār fī gharāʾib al-amṣār wa-ʿajāʾib al-asfār, yang umumnya dikenal dengan judul Rihlah (dalam bahasa Inggris: Travels).
Buku Rihlah pada dasarnya disusun oleh Ibnu Batutah berdasarkan ingatannya tentang perjalanan yang ia lakukan. Ini sempat menyebabkan munculnya kritik atas akurasi dari memori Ibnu Batutah.
Sebenarnya ada penulis lainnya di belakang layar, yang membantu Ibnu Batutah. Namanya Ibnu Juzayy. Kombinasi inilah yang membawa Rihlah pada eksistensinya, berisi informasi yang luas, rinci, dan beragam tentang kota-kota penting Asia dan Afrika.