Nasihat untuk para Istri
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Jika wanita itu berdoa lima kali, dan berpuasa tiga puluh, melindungi kesuciannya, dan mematuhi suaminya, akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah dari pintu surga mana pun yang engkau inginkan'.” (At- Tirmidzi).
Jadi, memang ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan seorang istri. Menurut Alquran dan hadits, istri yang salehah adalah ia yang mengikuti perkataan suami. Suami merupakan imam dan pemimpin bagi wanita yang telah menikah.
Dalam surat An Nisa ayat 34, Allah berfirman, "Kaum laki-laki itu pemimpin wanita. Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) alas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan harta mereka. Maka wanita yang salehah ialah mereka yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada menurut apa yang Allah kehendaki."
Moustafa Zayed menjelaskan, kepatuhan seorang istri kepada suaminya persis seperti seorang direktur atau wakil presiden perusahaan yang memiliki masukan, permintaan, dan tuntutan. Namun, perlu diketahui keputusan akhir akan berada di pundak presiden, yaitu seorang suami.
Menurut Moustafa, orang-orang bisa memahami konsep bisnis tersebut dengan sangat mudah. Namun terkadang pasangan suami istri tidak pernah mencernanya dengan pengaruh kebiasaan Barat, di mana hubungan antara pria dan wanita bersifat kompetitif, bukan integratif.
Pemahaman pasangan tentang konsep ketaatan tersebut adalah salah cara agar pernikahan bisa sukses dan bahagia. Namun, jika suaminya sudah memerintahkan untuk berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah, maka seorang istri tidak boleh menaatinya.