REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertafakur menjadi amalan orang-orang ahli hikmah dalam menyelesaikan segala persoala. Dalam kitabnya Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali menuliskan pesan hikmah Imam Syafi'i.
"Lawanlah nafsu bicara dengan menutup mulut. Hadapilah persoalan pelik dengan Tafakur," kata Imam Syafi'i seperti ditulis Imam Ghazali dalam kitab Al-Munqizh Min Al-Dhalal yang diterjemaahkan KH. R. Abdullah Bin Nuh dengan judul "Tafakur Sesaat Lebih Baik Daripada Ibadah Setahun."
Imam Syafii mengatakan pandangan yang sehat dari segala sesuatu ialah pembebasan dari kesesatan.
"Berpikir cermat berarti selamat. Penyesalan dan keinsafan menyebabkan waspada. Bermusyawarah dengan orang-orang budiman memperkuat keyakinan. Pikirkanlah sebelum mengambil keputusan. Buatlah rencana sebelum terjun. Bermusyawarah sebelum Mengayunkan langkah".
Imam Syafi'i mengatakan, keutamaan itu ada empat. Pertama kebijaksanaan yang berpokok pada Tafakur. Kedua kesopanan yang berpokok pada penahanan nafsu. Ketiga kekuatan yang berpokok pada kekuatan yang sehat. Keempat keadilan yang berpokok pada keseimbangan jiwa.
"Demikian sejumlah ulama mengungkapkan mengenai Tafakur," kata Imam Ghazali