Karena itulah, ketika Rasulullah SAW menjenguknya, Sa'ad pun berkata kepada beliau.
"Wahai Rasul, seperti yang engkau lihat sendiri sakitku parah. Padahal, aku memiliki banyak harta, dan yang menjadi ahli warisku hanyalah putri semata wayangku. Karena itu, bolehkah aku sedekahkan dua pertiga kekayaan yang kumiliki?"
"Jangan Sa'ad," jawab beliau.
"Bagaimana kalau setengahnya wahai Rasulullah?" tanya Sahabat yang selalu ikut serta dalam seluruh peperangan yang terjadi dalam masa Rasulullah SAW itu.
"Jangan Sa'ad!" Jawab beliau lagi.
"Sepertiga saja, karena sepertiga itu sudah banyak. Lebih baik engkau meninggalkan ahli warismu kaya, ketimbang mereka engkau tinggalkan dalam keadaan papa dan meminta-minta kepada orang lain. Apa pun yang engkau infakkan dengan mengharap ridha Allah, maka engkau akan diberi pahala, termasuk makanan yang dinikmati oleh istrimu," kata Rasulullah.
"Wahai Rasulullah!" Tanya Sa'ad lebih lanjut.
"Apakah aku akan ditinggalkan oleh teman-temanku?"
"Sa'ad," jawab beliau.
"Jika mereka meninggalkanmu, tapi engkau tetap berbuat kebajikan, hal itu akan mengangkat derajatmu. Semoga engkau berusia panjang sehingga banyak di antara kaum Muslim yang bisa mengambil manfaat dari dirimu, dan orang-orang kafir mendapat kesengsaraan karenamu."