Rabu 05 May 2021 15:25 WIB

Dua Ketakutan Tsabit bin Qais

Tsabit bin Qais berhasil mencapai kedudukan puncak sebagai juru bicara Rasulullah

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Mendengar jawaban Rasul tersebut hati Tsabit menjadi tenang kembali. Namun pada saat turun wahyu yang lain lagi, Tsabit kembali menutup daun pintu rumahnya rapat-rapat.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian angkat suara melebihi suara Nabi dan janganlah kalian berkata kepada Nabi dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, karena dengan demikian amalan kalian akan gugur, sedang kalian tidak menyadarinya.” (QS. Al-Hujarat: 2).

Tsabit sangat menyadari kalau selama ini ialah orang yang bersuara paling keras di antara yang lain di hadapan Rasulullah. Ia khawatir jangan-jangan apa yang telah dilakukannya akan menghanguskan amal ibadahnya.

Pada saat Rasulullah mencari Tsabit yang sudah lama tak kunjung muncul, didapati informasi kalau dia kembali sedang mengurung diri di rumahnya. Kemudian Rasululullah mengutus seseorang untuk memanggilnya.

Pada saat beliau SAW menanyai mengapa dirinya tidak pernah muncul, Tsabit dengan penuh rasa khawatir menjawab, “Sesungguhnya aku ini seorang manusia yang keras suara. Dan sesungguhnya aku pernah meninggikan suaraku dari suaramu wahai Rasulullah. Karena itu tentulah amalanku menjadi gugur dan aku termasuk calon penghuni neraka.”

 

Rasulullah menjawab, “Engkau tidaklah termasuk salah seorang di antara mereka bahkan engkau hidup terpuji, dan nanti akan berperang sampai syahid, hingga Allah akan memasukkanmu ke dalam surga.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement