Selasa 04 May 2021 21:12 WIB

Tha'am Hidupkan Tradisi Kuliner Arab-Sisilia

Tha'am menjadi restoran Arab yang tertua di desa tepi laut Sisilia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Sisilia, Italia.
Foto:

Adapun kakek-nenek Graziano merupakan orang Sisilia. Keduanya lahir dan besar di Tunisia, membuka restoran ini pada awal 1990-an. Graziano mengatakan, pada saat itu, tempat makan keluarganya adalah satu-satunya restoran Arab yang berjarak bermil-mil. Tapi sekarang ada banyak yang tersebar di sepanjang bentangan pantai Sisilia, dan ratusan di seluruh pulau.

Desa ini mencerminkan keseluruhan demografi Sisilia. Pulau paling selatan Italia, di mana sekitar lima persen dari total populasinya adalah imigran. Sekitar 22 ribu dari 200 ribu populasi imigran Sisilia adalah orang Tunisia dan 16 ribu orang Maroko. Ini menjadikan orang Afrika Utara sebagai kelompok imigran terbesar kedua.

Angka-angka tersebut menandakan tren imigrasi yang dibangun di atas sejarah Sisilia. Ini telah menjadi tempat peleburan budaya selama berabad-abad. Orang Yunani, Romawi, Arab, Prancis, dan Spanyol telah meninggalkan jejak mereka di pulau ini di persimpangan Mediterania.

Di Tha'am, penawaran menu lebih dari sekadar mereplikasi resep Afrika Utara. Keluarga Graziano memiliki tujuan untuk menghidupkan kembali tradisi kuliner Arab-Sisilia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement