Patung itu kembali dihilang keesokan harinya. Setelah ketemu kembali dibersihkan patung tersebut lalu diberikan wewangian. Kali ini, Amr punya cara agar patungnya tidak hilang. Diberikanlah patung tersebut sebilah pedang.
"Demi Allah, aku tidak tahu siapa yang menganiaya engkau. Jika engkau memang sanggup, hai Manat, maka lindungilah dirimu, inilah pedang untukmu," kata Amr.
Rupanya, pedang itu tak mampu menolong patung tersebut. Kembali patung tersebut ditemukan dalam lubang kotoran. "Seandainya engkau benar-benar tuhan, tentu engkau tidak sudi diikat bersama bangkai anjing dalam lubang kotoran seperti itu," kata dia.
Sejak itu, pemimpin Bani Salamah tersebut memeluk Islam. Amr bin Jumah selanjutnya menjadi Muslim yang baik.