REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam Mesir, Syekh Khalid al-Jundi menyampaikan penjelasan tentang Firaun. Hal ini karena sebagian pemuda Muslim ternyata keliru memahami Firaun. Mereka menganggap semua Fir'aun itu berarti kafir.
Al-Jundi memaparkan, tidak semua Firaun kafir, karena beberapa di antaranya ada yang taat kepada Allah SWT. Dan salah satu Firaun memang kafir.
"Ini menunjukkan bahwa Firaun seperti zaman kita sekarang, di mana sebagian ada yang beriman dan sebagian lagi yang kafir," terang Syekh Al-Jundi dilansir dari Masrawy, Selasa (6/4).
Di setiap zaman, lanjut Syekh Al-Jundi, tentu ada golongan yang mukmin dan kafir. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آَلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ وَإِنْ يَكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ وَإِنْ يَكُ صَادِقًا يُصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِي يَعِدُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
"Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, "Tuhanku adalah Allah,” padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar, nis-caya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.” (QS Ghafir: 28)
Dengan demikian, Al-Jundi menekankan, bahwa Alquran pun mengabadikan seseorang yang beriman yang berasal dari keluarga Firaun, yaitu antara lain adalah Asiya, istri Firaun. Asiya termasuk empat perempuan semesta yang diridhai setelah, Maryam putri Imran. Dua halaman Alquran membicarakan orang tersebut yang telah bersaksi lebih dari sekali dengan keimanan yang mantap.
Termasuk juga para penyihir yang bersujud dan berkata, "Percayalah kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Musa dan Harun, yang meskipun mereka disiksa dengan kejam, mereka tidak melepaskan iman mereka."
Sumber: masrawy