“Hal itu agar berbagai pengetahuan yang tak berguna tersebut bersinar dan berubah menjadi pengetahuan ilahi yang mulia dan berharga,” katanya.
Selain itu, Nursi juga memberi tahu kepada sahabat dokternya yang cerdas itu bahwa hati ini sangat menginginkan kemunculan orang-orang semacam Khulusi (tokoh Turki) dari kalangan ilmuwan, serta sangat merindukan cahaya iman dan berbagai rahasia Alquran.
“Ketika al-Kalimat (karya Said Nursi) mampu berbicara dengan nuranimu, janganlah engkau menganggapnya semata-mata sebagai suratku yang tertuju kepadamu. Namun posisikan setiap kata darinya sebagai surat dan pesan yang berasal dari Penyeru dan Dalal Alquran,” kata Nursi.
“Jadikan ia sebagai resep yang bersumber dari apotek Alquran. Dengan ini, engkau akan membuka—secara tidak langsung—sebuah majelis yang luas dan mulia serta pertemuan yang penuh berkah,” katanya.