3. Penenun dan perajut pakaian
Ada sebagian sahabat Nabi SAW yang menjadi penenun, khususnya penenun pakaian. Sebagian besar dari penenun ini dari kalangan pria yang mempraktikkan kerajinan tersebut di pasar. Sementara wanita membuat kerajinan itu di rumah.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain sutra, wol, linen, dan benang lainnya yang diproduksi secara lokal, atau diimpor dari Yaman, Syam, Irak, dan India. Catatan sejarah menyebutkan, Sahabat Nabi SAW yang bekerja di bidang menenun dan merajut ini adalah Zubair bin Awwam, Amr bin Aas, Amir bin Kariz, dan Sahl bin Saad.
4. Penjual parfum
Orang-orang yang menjual parfum saat itu disebut Al-Athar. Kemudian jumlah penjual parfum meningkat dan menyebar sejalan dengan penyebaran Islam. Bahkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah menyampaikan keutamaan menggunakan wawangian.
Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga yang tidak pantas untuk ditolak, (yaitu) bantal, minyak wangi, dan susu. (HR Tirmidzi dalam Shahih Tirmidzi)
Ibnu Qayyim dalam Zaadul Maad, mengatakan, "Dan dari keistimewaan wewangian adalah para malaikat menyukainya, adapun setan membencinya bahkan lari darinya. Maka yang paling setan sukai adalah bau busuk dan yang tidak wangi. Demikianlah arwah yang baik pasti menyenangi aroma yang wangi, begitu pula arwah yang jahat akan menyenangi aroma yang busuk. Maka setiap arwah akan cenderung pada yang sesuai dengannya."
Di antara penjual parfum pada masa awal Islam ialah Abdullah bin Rabi'ah, Umm Abdullah yang bernama Asma binti Mukhribah dan juga al-Haula binti Tsuwaib.
Sumber: islamweb