Selasa 16 Feb 2021 09:44 WIB

Risiko Berat Zaid bin Haritsah Saat Pilih Islam Bersama Nabi

Zaid bin Haritsah termasuk sahabat yang pertama kali masuk Islam

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Zaid bin Haritsah termasuk sahabat yang pertama kali masuk Islam. Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Dengan yakinnya, Zaid menjawab, “Iya karena pada Rasulullah saya melihat sesuatu yang tidak akan pernah aku lihat pada orang lain untuk selamanya.”

Melihat jawaban itu, Rasulullah segera membawa Zaid ke Ka’bah. Di hadapan banyak orang, dia mengatakan “Aku minta kalian menjadi saksi bahwa sesungguhnya Zaid bin Muhammad adalah putraku. Kami saling bisa mewaris." Mendengar pernyataan Nabi, ayah dan paman Zaid kemudian luluh dan menjadi lega. Akhirnya mereka pulang dengan perasaan senang. Zaid bin Muhammad terus dipanggil dengan nama itu sampai akhirnya Allah mendatangkan agama Islam terus berjaya dan turunlah surat al-Ahzab ayat 5:

اُدْعُوْهُمْ لِاٰبَاۤىِٕهِمْ هُوَ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ فَاِنْ لَّمْ تَعْلَمُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ وَمَوَالِيْكُمْ ۗوَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Ud'ụhum li`ābā`ihim huwa aqsaṭu 'indallāh, fa il lam ta'lamū ābā`ahum fa ikhwānukum fid-dīni wa mawālīkum, wa laisa 'alaikum junāḥun fīmā akhṭa`tum bihī wa lākim mā ta'ammadat qulụbukum, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā. 

 

“Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Mahapengampun, Mahapenyayang." Sejak saat itulah, dia mulai dipanggil dengan Zaid bin Haritsah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement