Habib Zein menjelasan hadist di atas. Hadist ini adalah hadits yang agung. Menurut Imam Syafii hadits ini meliputi 70 bab dari ilmu fiqih. Ada ulama yang mengatakan hadits ini adalah sepertiga bagian dari Islam. Karena hadits ini menjadi tolak ukur syariat Islam  

Menurut Habib Zein, sesungguhnya amal perbuatan itu hendaklah dengan niat. Adapun amal perbuatan seorang hamba di dunia bisa dengan lisan (perkataan) atau anggota badan (gerakan) atau bahkan hanya dengan hati.  

Umumnya, kata Habib Zien, amal perbuatan seseorang mempunyai hukum bisa wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Adapun arti niat secara bahasa adalah bertujuan (menyengaja) . sedangkan menurut syariat adalah menyengaja sesuatu bersamaan dengan awal sesuatu tersebut. 

"Contoh, seseorang yang ingin melakukan sholat maka hendaknya dia berniat atau menyengaja sholat bersamaan dengan awal masuknya sholat yaitu takbiratul ihram," katanya.  

Begitu juga dengan kewajiban-kewajiban lain dalam agama yang memang diwajibkan niat didalamnya seperti sholat, haji, zakat wudhu, mandi wajib dan lain-lain , kecuali puasa. Dalam puasa wajib niat dilakukan sebelum puasanya dimulai(terbit fajar).

Ada beberapa amal perbuatan yang tidak diwajibkan niat di dalamnya seperti adzan, iqamat , atau membersihkan diri dari najis (istinja') , oleh karena itu Nabi Muhammad SAW menyebutkan haditsnya dengan menggunakan lafadz " إنما " yang mempunyai makna  للحصر ( memiliki batasan) , tidak semua tapi kebanyakan.   

Ikuti Whatsapp Channel Republika