REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Niat menjadi yang paling penting dalam setiap amal. Bahkan seorang Muslim yang berniat mengerjakan kebaikan telah memperoleh satu pahala sebelum amal tersebut dilaksanakan.
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Maka, setiap Muslim dianjurkan untuk memperbanyak berniat kebaikan dalam setiap saat. Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah bahkan mengajarkan untuk memulai aktivitas di pagi hari dengan niat berbuat baik kepada setiap Muslim.
Selain itu, dianjurkan untuk memasang niat di pagi hari untuk melakukan berbagai amal ibadah untuk taat kepada Allah.
وتنوي الخير لجميع المسلمين ، وتعزم على ألا تشتغل في جميع نهارك إلا بطاعة الله تعالى ، وتفصل في قلبك الطاعات التي تقدر عليها ، اوتختار أفضلها ، وتتأمل في تهيئة أسبابها لتشتغل بها .
Artinya: Dan niatkan berbuat baik kepada semua Muslim, dan niatlah untuk tidak sibuk sepanjang hari kecuali taat kepada Allah taala, dan niatlah dalam hatimu melaksanakan ketaatan yang engkau mampu untuk melakukannya, atau engkau memilih yang paling utama dari amal ketaatan itu, dan hendaknya engaku merencanakan persiapan sebab-sebab melaksanakan taat sehingga engkau sibuk mengisi waktu dengan taat. (Lihat Bidayatul Hidayah hlaman 104 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut)
Selain mengawali pagi dengan niat baik, Imam Al Ghazali juga menganjurkan mengawali pagi dengan banyak bertafakur terutama mengingat kematian, sehingga aktivitas yang akan dilakukan semata-mata untuk mencapai keridhaan Allah dan menyiapkan bekal untuk akhirat.
ولا تدع عنك التفكر في قرب الأجل وحلول الموت القاطع للأمل ، وخروج الأمر عن الاختيار ، وحصول الحسرة والندامة بطول الاغترار .
Jangan engkau tinggalkan tafakur tentang betapa telah dekatnya ajal dan datangnya kematian yang semuanya itu akan memutus lamunan, dan kematian itu akan menghentikan semua ikhtiar. Hasilnya sedih dan penyesalan karena lama tertipu bujuk rayu dunia.