Dalam ayat ini, pengalaman Maryam memberikan gambaran sekilas tentang rasa sakit dan kesulitan yang dialami semua ibu untuk melahirkan anak-anak mereka. Begitu anaknya lahir, Maryam merasa kelelahan dan ketakutan. Namun Alquran menceritakan dia mendengar suara memanggilnya.
"Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Hai Maryam, janganlah kamu bersedih, Allah telah menciptakan aliran air di bawahmu dan mengalir di depanmu, dan goyangkanlah batang pohon kurma itu agar berjatuhan kepadamu kurma segar dan matang. Hal ini agar kamu dapat makan dan minum, dan menenangkan matamu dengan tidur, serta menentramkan hatimu dari kesusahan." (QS. 19:24-25)
Untuk menenangkannya, Tuhan memberikan kepada Maryam (SAW) segala yang dia butuhkan dan menghibur hatinya yang tertekan setelah pengalaman yang begitu intens tersebut. Dari sini, Alquran menceritakan Maryam tidak boleh berbicara kepada bangsanya ketika dia membawa putranya kepada mereka. Sebaliknya, Tuhan mengizinkan Isa AS, sebagai bayi, berbicara dan menjelaskan siapa dia kepada umatnya.
Alquran menceritakan Isa berkata ketika ia masih bayi:
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya." (QS. 19:30-34)
Sosok Maryam ini diceritakan dalam Alquran dan Alkitab.Maryam sendiri merupakan tokoh sentral dalam islam, dan Alquran menceritakan lebih banyak lagi tentang kehidupan dan misi Maryam.
Baca juga: Kesamaan Kisah Maryam dalam Alquran dan Alkitab (1)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
