Selasa 06 Oct 2020 12:45 WIB

Tujuh Jenis Jihad Menurut As-Sunnah

Jihad mestinya dilakukan setiap saat.

Tujuh Jenis Jihad Menurut As-Sunnah. Membantu saudara kita yang lemah juga termasuk jihad.
Foto:

Malaikat mendoakan orang berinfaq di waktu Subuh

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ اْلآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepa danya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan harta nya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) “. H.R.al-Bukhari. No hadis : 1351.

Dengan membantu saudara-saudara kita yang lemah dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya, dengan bantuan kita secara sistemik dan masif maka diharapkan mereka akan berdaya, tidak lagi miskin, bodoh dan sakit-sakitan, mereka akan menjadi kuat, orang mukmin yang kuatlah yang lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah swt.

Penutup

Jihad adalah usaha maksimal potensi yang dimiliki oleh seorang mukmin untuk mengikuti keteta pan Allah dan Rasul-Nya serta mengharap ridha Allah swt. Umat Islam wajib melakukan jihad secara individu maupun secara jamaah agar kehidupannya bisa meningkat dan berkualitas.

Dengan berjihad maka umat Islam akan menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Muslim, sebab Rasul saw menegaskan bahwa orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah ketimbang mukmin yang lemah. Kuat secara politik maknanya memiliki kekuasaan di pemerintahan atau di legislatif; kuat secara kesehatan tidak sakit-sakitan tetapi kesehatan prima dan terjaga; kuat secara keilmu an tidak bodoh dan tolol, namun cerdas dan arif; kuat secara ekonomi tidak miskin tetapi memiliki kecukupan harta atau kaya, sehingga dapat membantu saudaranya yang miskin dan lemah; kuat secara sosial budaya, tidak kurang pergaulan (kuper), namun memiliki koneksi di mana-mana untuk menjalin kerjasama yang baik. Demikian pentingnya jihad dalam Islam, oleh karenanya kita mestinya sadar untuk terus melakukan jihad di jalan Allah, agar agama Allah (Islam) dan umatnya disegani oleh mereka yang membenci Islam.

Pada masa pandemi covid-19, mari umat Islam memberikan contoh teladan yang baik, bahwa umat Islam sangat peduli, tidak saja berusaha untuk memerangi covid-19, namun dampaknya terhadap masyarakat, baik kesehatan, kebodohan ekonomi, sosial budaya juga diperhatikan untuk terus ditanggulangi dengan konsep jihad fi sabilillah, Wallahu a’lam bissawab.

-----

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/10/01/jihad-di-masa-pandemi-covid-19-perspektif-al-quran-dan-as-sunnah/

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement