Selasa 15 Sep 2020 04:43 WIB

Sejarah Darul Arqam: Wadah Penggemblengan para Sahabat

Rasulullah SAW menyampaikan dakwah dengan metode ilmiah.

Sejarah Darul Arqam: Wadah Penggemblengan para Sahabat
Foto:

Melihat faktor-faktor tersebut, Rasulullah saw menyampaikan dakwah dengan pendekatan ilmiah, rasional, tetapi juga bertenggang rasa, yaitu bil hikmah wal mau’idhatil hasanah. Beliau tidak menyakiti kaum musyrikin dan tidak sekaligus menginjak-injak patung berhala sesembahan mereka.

Rasulullah saw menyampaikan dakwah dengan metode ilmiah. Metode ilmiah ini mengharuskan orang melakukan penyelidikan dan hendaklah terbebas dari segala macam kepercayaan tradisional yang ada. Hendaklah dilakukan pengamatan atau observasi obyektif dan teliti, mengadakan perbandingan dan membuat kesimpulan. Metode ini sesuai dengan ajaran al-Qur’an yang menyuruh umat manusia melakukan observasi alam semesta, mengetahui hubungan integral antara segala sesuatu yang ada dalam alam semesta.

Berbagai macam bukti dihadirkan. Bukti kosmologi, bukti teologi, hukum, sebab akibat, serta diketuk dengan hati nurani di samping rasio pemikirannya. Sehingga pemuda-pemuda Islam merasa mantap memperoleh penataran di Darul Arqam tersebut yang dipandu langsung oleh Rasulullah saw.

Dari Darul Arqam tersebut banyak pemuda belasan tahun yang memilih Islam sebagai jalan hidup, mereka kerap disebut sebagai As Sabiqunal Awwalun (para sahabat yang pertama masuk Islam). Pemuda-pemuda inilah yang berjuang disekeliling beliau untuk menegakkan masyarakat Islam yang sebenarnya, menghadirkan kesejahteraan sosial dan keadilan politik serta ekonomi.

Tidak lama setelah As Sabiqunal Awwalun memeluk Islam, Umar bin Khattab mengikrarkan dirinya bahwa ia telah mengikuti ajaran Rasulullah. Masuk Islamnya Umar bin Khattab ra tercatat dalam sejarah dengan tinta emas. Umar merupakan satu-satunya sahabat Rasulullah yang mendorong Rasulullah dan para sahabat untuk berdakwah secara terang-terangan.

Maka terjadilah dialog antara Umar dengan Rasulullah saw.

Umar berkata, “Mengapa kita menyembunyikan agama kita wahai rasulullah, pada hal kita berada dalam kebenaran, sedangkan mereka berada dalam ketersesatan”.

Rasulullah menjawab, “Jumlah kita masih sedikit, engkau sendiri menyaksikan apa yang menimpa kita wahai Umar”.

Umar kemudian berkata, “Tidak pantas engkau sembunyikan agama ini wahai Rasulullah. Tampakkanlah agamamu. Demi Allah! Tidak akan disembah Allah secara sembunyi-sembunyi sesudah hari ini. Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran. Tidak akan ketinggalan suatu majelis yang aku pernah duduk di dalamnya dengan kekafiran, melainkan akan kutampakkan di situ dengan Islam. Aku tidak gentar dan takut”.

Rasulullah menerima sepenuhnya saran Umar bin Khattab ra untuk mendakwahkan Islam secara terang-terangan. Maka dimulailah dakwah Islam secara terang-terangan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Tempat yang dijadikan tempat berkumpul adalah Darul Arqam. Setiap pagi para sahabat berkumpul di Darul Arqam untuk menerima penetaran dari Rasulullah saw.

Start dimulainya pawai dakwah secara terang-terangan ialah dari rumah Baitul Arqam, kemudian mereka berjalan menyusuri kampung-kampung yang berdekatan dengan Masjidil Haram, yakni Samiyah, Syughlail, Ziyad, dan lain-lain kemudian masuk ke dalam masjid mengelilingi Ka’bah dan finish di tempat itu, dilanjutkan membaca al-Qur’an dan shalat. Pawai diakhiri dengan selamat.

Inilah pawai umat Islam yang pertama kali di dunia. Berapa pesertanya? Ada yang menceritakan hanya 40 orang. Tetapi sesungguhnya sebelum Umar masuk Islam sudah ada 121 orang yang masuk Islam. Sesudah beliau masuk, bertambah 17 orang lagi. Dari riwayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pawai pertama umat Islam diikuti 140 orang peserta. Wallahu a’lam bish shawab.

Sesudah pawai tersebut maka dakwah Islam tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi di darul arqam. Dua tahun lamanya Darul Arqam berfungsi sebagai tempat penggemblengan para sahabat. Yakni dari tahun ke-5 sejak diutusnya Rasulullah sampai tahun ke-7.

 

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/03/06/sejarah-darul-arqam-wadah-penggemblengan-para-sahabat/

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement