REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai sang Uswatun Hasanah, Rasulullah tidak hidup dengan bermewah-mewahan meski dirinya sangat dimuliakan. Sikap sederhana yang jauh dari kata glamor pun juga menghiasi keluarga Nabi SAW.
Kesederhanaan keluarga Rasulullah SAW terekam dalam sejumlah hadits shahih. Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Nashiruddin Al-Albani disebutkan tentang bagaimana porsi makan keluarga beliau.
Istri Nabi, Aisyah binti Abu Bakar, pernah meriwayatkan sebuah hadits berbunyi: “Ma akala alu Muhammadin SAW aklataini fi yaumin illa ihdahuma tamrun,”. Yang artinya: “Keluarga Muhammad SAW tidak pernah makan dua kali dalam satu hari, kecuali salah satu dari kedua kali makan itu adalah makan kurma.”
Dari sisi fasilitas rumah pun demikian. Aisyah juga mengungkapkan bagaimana bentuk tempat tidur yang ada di dalam rumah Rasulullah SAW.
Dia berkata: “Kana firasyun Rasulillah SAW min adamin, wa hasywuhu min lifin,”. Yang artinya: “Tempat tidur Rasulullah SAW terbuat dari kulit yang disamak, sedangkan isi kasurnya terbuat dari jerami pelepah kurma,”.