Jumat 19 Jun 2020 05:00 WIB

Syarat Sholat di Atas Kendaraan

Syarat sah sholat, baik sholat wajib maupun sholat sunah adalah suci dari hadas.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Syarat Sholat di Atas Kendaraan. Ilustrasi
Foto:

Berdiri

Dalam sholat wajib, berdiri adalah rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan secara mutlak. Kecuali dalam keadaan yang darurat, seperti sedang sakit.

"Dari Imran bin Hushain Radhiyallahuanhu bahwa beliau bertanya kepada Nabi tentang sholat seseorang sambil duduk, Nabi bersabda, 'Sholat lah dengan berdiri, bila tidak sanggup maka sambil duduk dan bila tidak sanggup sambil berbaring'." (HR. Bukhari).

Sedangkan sholat sunah, boleh dikerjakan sambil duduk dan tidak diwajibkan berdiri, meski pun tidak sedang sakit. Dasarnya adalah hadits berikut ini.

"Dari Abdullah bin Syaqiq Al Uqaili dia berkata, aku pernah bertanya kepada Aisyah tentang sholat sunahnya Rasulullah SAW. Maka Aisyah Radhiallahuanha menjawab, 'beliau (Nabi) biasa melakukan sholat malam sekian lama sambil berdiri, dan beliau juga biasa melakukan sholat malam sekian lama sambil duduk. Jika beliau membaca sambil berdiri, maka beliau rukuk dengan berdiri, dan jika beliau membaca sambil duduk maka beliau rukuk sambil duduk'." (HR. Muslim)

Rukuk dan Sujud

Gerakan rukuk dan sujud adalah dua rukun dalam sholat wajib yang mau tidak mau harus dilakukan dengan benar. Orang yang tidak sempurna rukuk dan sujudnya, yaitu yang tidak sampai benar-benar membungkuk dalam rukuk atau tidak benar-benar berposisi sujud, dikatakan sebagai pencuri yang paling buruk. Dasarnya adalah hadits berikut ini.

"Dari Abi Qatadha berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, pencuri yang paling buruk adalah yang mencuri dalam sholatnya. Para shahabat bertanaya, Ya Rasulallah, bagaimana mencuri dalam sholat? Dengan cara tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Atau beliau bersabda, tulang belakangnya tidak sampai lurus ketika rukuk dan sujud." (HR Ahmad, Al-Hakim, At-Thabarany, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban).

Namun bila sholat yang dilakukan hanya sholat sunah, maka diberi keringanan untuk tidak benar-benar rukuk dan sujud ketika berada di atas punggung unta. Sebagaimana hadits berikut ini.

"Aku melihat Rasulullah SAW di atas hewan tunggangannya melakukan sholat sunah dengan memberi isyarat dengan kepala beliau ke arah mana saja hewan tunggangannya menghadap. Rasulullah SAW tidak pernah melakukan seperti ini untuk sholat wajib." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement