Senin 08 Jun 2020 19:46 WIB

Para Muadzin di Masa Rasulullah

Muadzin di masa rasulullah bukan hanya Bilal.

Para Muadzin  di Masa Rasulullah
Foto:

Saad al-Qarazh

Saad al-Qarazh adalah mantan budak Ammar bin Yasir. Ia muadzin Rasulullah di Masjid Quba.

Ada cerita tersendiri pada laqob al-Qarazh pada nama Saad. Diriwayatkan oleh al-Baghawi bahwasanya Saad pernah mengadu kepada Rasulullah saw. tentang sulitnya perkonomiannya. Nabi saw. memberi masukan agar ia berdagang.

Lalu, ia pergi ke pasar dan membeli sedikit al-Qarazh (daun pohon yang dapat dibuat untuk menyamak). Kemudian ia jual lagi. Dari penjualan itu, ia mendapat keuntungan yang banyak. Ia pergi menemui Nabi saw. untuk mengabarkan hal ini. Beliau menasihati agar ia menekuni perdagangannya.

Di zaman Rasulullah saw. Saad merupakan muadzin di Masjid Quba. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, sang Khalifah menugaskannya untuk adzan di Masjid an-Nabawi. Karena Bilal tak mau lagi menjadi muadzin setelah Rasulullah saw wafat. Setelah Saad wafat, anaknya melanjutkan rutinitas sang ayah. Mengumandangkan adzan di masjid Nabi (al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah, Juz: 3 Hal: 65).

Ziyad bin al-Harits ash-Shuda-i

Sebagian ahli fikih menyatakan bahwa Ziyad juga termasuk muadzin Rasulullah saw. Berdasarkan hadits riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya bahwa Ziyad pernah adzan di hadapan Nabi saw. Tapi hadits tersebut tidak shahih. Kelima nama inilah yang dikumpulkan oleh Syaikh at-Tawudi bin Saudah dalam syairnya:

عمرو بلال و أبو محذورة

سعد زياد خمسة مذكورة

قد أذنوا جميعهم للمصطفى

نالوا بذاك رتبة و شرفا

Amr, Bilal, Abu Mahdzurah, Saad, dan Ziyad semuanya beradzan atas perintah baginda Rasulullah SAW. Mereka mencapai derajat dan kemuliaan karena amalan tersebut.

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement