Ahad 24 May 2020 05:03 WIB

Cara Nabi Muhammad Merayakan Idul Fitri

Nabi Muhammad memerintahkan umatnya memakai pakaian bagus saat Idul Fitri.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/Zahrotul Oktaviani/Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Cara Nabi Muhammad Merayakan Idul Fitri
Foto:

Jabir bertanya pada Atha, apakah itu merupakan zakat fitrah dan dijawab bukan, melainkan sedekah pada hari tersebut. Ada di antara perempuan-perempuan itu yang melepas cincinnya dan apa pun yang mereka miliki. 

Usai sholat Idul Fitri, Rasululah terbiasa mengambil jalan yang berbeda ketika berangkat dan sekembalinya dari sholat. Satu kisah yang diceritakan Aisyah ketika Hari Raya Idul Fitri berlangsung. Dalam Kitab Fikih Sunnah 2 karangan Sayyid Sabiq, saat Idul Fitri, umat Muslim mengadakan permainan, bersenang-senang yang tidak melanggar aturan agama dan nyanyian yang syairnya bagus merupakan syiar agama yang disyariatkan Allah pada hari raya.

Kegiatan tersebut juga dapat melatih jasmani dan penyegaran jiwa. Nabi ketika itu datang ke Madinah, sedangkan penduduknya mempunyai dua hari raya yang mereka gunakan untuk mengadakan permainan dan bersenang-senang.

Rasulullah pun bersabda, Allah telah mengganti kedua hari raya kalian dengan dua hari raya yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Saat itu, orang-orang Habasyah suka mengadakan permainan di hadapan Rasuullah pada hari raya.

Kemudian Aisyah pun menjulurkan kepala di atas bahu beliau, lalu beliau pun merendahkan kedua bahunya hingga Aisyah dapat menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasul. Aisyah terus melihatnya sampai puas kemudian ia berpaling.

Di Hari Raya juga, saat itu Abu Bakar, ayah Aisyah, masuk ke rumah Rasulullah. Kemudian dua budaknya sedang menyanyikan syair mengenai peristiwa Perang Bu'ats dimana banyak pemuka dari kedua suku yang tewas terbunuh.

Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah tentang tindakan dua hamba sahayanya yang bernyanyi menyerupai perilaku setan. Abu Bakar terus mengulang-ulang pertanyaan itu hingga tiga kali.

Bahkan Abu Bakar membentak hamba sahaya itu, namun Rasulullah mengatakan untuk membiarkan mereka dan kemudian Aisyah meminta kedua budak tersebut pergi. Banyak permainan lain yang dilakukan ketika hari raya.

Orang Sudan misalnya, selalu mengadakan permainan senjata dan perisai. Adakalanya Aisyah melihat dan adakalanya Rasulullah sendiri yang menawarinya untuk melihat tontonan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement