Selasa 28 May 2024 20:01 WIB

Ketika Musik Diperdebatkan Kembali, Ulama Awal Islam Justru Menginspirasi Barat

Ulama Islam klasik menginspirasi Barat dengan karya musiknya

Rep: Ferry Kisihandi/ Red: Nashih Nashrullah
Belajar musik secara daring atau online (ilustrasi). Ulama Islam klasik menginspirasi Barat dengan karya musiknya
Foto: VOA
Belajar musik secara daring atau online (ilustrasi). Ulama Islam klasik menginspirasi Barat dengan karya musiknya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dalam catatan sejarah, khususnya, Kitab Al-Aghani yang ditulis sekitar abad kesepuluh, oleh Al-Isfahani (897-967), dinyatakan bahwa selama penyebaran Islam di wilayah Arabia, Persia, Turki, dan India musik berkembang pesat.

Kemudian terbawa sampai masa-masa awal kekhalifahan Islam dan mencapai puncaknya pada masa kekhalifahan Abbasiyah.

Baca Juga

Selama tahun-tahun pertama kekhalifahan Muslim, telah bermunculan musisi-musisi Islam ternama, di antaranya adalah Sa'ib Khathir (683), Tuwais (710), dan Ibn Mijjah (705-714).

Kaum Muslim juga menerjemahkan sejumlah karya musik dari musisi Yunani, khususnya, pada saat masa kekhalifahan Al-Ma'mun yang merupakan bagian dari proyek Bait Al-Hikma. Proyek ini merupakan upaya untuk menerjemahkan karya-karya ilmuwan luar, khususnya Yunani.

Penerjemahaman itu dilakukan atas karya-karya Aristoxenos, Aristoteles, Euclid, Ptolemy, dan Nikomachos. Lalu karya musik tersebut diperbarui dan disesuaikan dengan aturan Islam agar tak bersifat sekuler dan menyerupai praktik-praktik dalam penyembahan berhala.

Perkembangan yang terjadi pada masa Abbasiyah juga merupakan warisan pemikiran dari cendekiawan-cendekiawan Muslim terdahulu.

Sebelum masa kekhalifahan Abbasiyah, musik dianggap sebagai cabang dari filsafat dan matematika. Tak heran jika kemudian Al Kindi, filosfof dan ahli matematika ternama, memiliki pengatahuan yang luas pula tentang musik.

Makanya ia dianggap sebagai orang pertama yang meletakkan dasar teori musik. Ia membicarakan tentang konotasi kosmologikal musik.

Al Kindi juga dikenal sebagai orang yang pertama kali merealisasikan apa yang kemudian disebut sebagai terapi musik. Ini terbukti dengan upaya Al Kindi menggunakan terapi musik untuk menyembuhkan penyakit. 

Dalam bidang musik, ia meninggalkan 15 karyanya. Namun dari ke-15 karya itu, hanya 5 karyanya tentang musik yang masih ada. Kata 'musik', diambil dari kata musiq, juga pertama kali dikenalkan olehnya dengan menjadikannya judul salah satu kitabnya.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement