Rabu 08 May 2024 16:30 WIB

Musik di Sekitar Ilmuwan Besar Muslim

Sejumlah Ilmuwan Muslim akrab dengan musik.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Al-Farabi (Alpharabius), salah satu ilmuwan Muslim yang dekat dengan musik.
Foto:

Abu Yusuf Yaqub Ibn Ishaq as-Sabbah al-Kindi

Al-Kindi dikenal sebagai 'Filsuf Arab' karena ia adalah filsuf Muslim pertama di dunia. Semasa hidupnya, al-Kindi menulis banyak karya dalam berbagai disiplin ilmu dari kedokteran, metafisika, etika, logika dan psikologi, farmakologi, matematika, astrologi dan optik. 

Di bidang kedokteran, Al-Kindi adalah seorang dokter terkemuka. Dia telah menulis 30 buku di bidang kedokteran dan obat-obatan. la memisahkan ilmu kedokteran dałam berbagai spesialisasi yang penting. 

Selain itu, ia memliki pengetahuan cukup luas tentang musik. Ia diyakini sebagai tokoh pertama yang meletakkan dasar teori musik, yakni ketika dirinya membicarakan dan membahas tentang konotasi kosmologikal musik.

Al-Kindi juga dikenal sebagai tokoh pertama yang memanfaatkan musik sebagai media terapi untuk menghilangkan penyakit. Pada masa itu, al-Kindi telah menyadari bahwa musik memiliki khasiat untuk memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, serta spiritual. Terapi musik tersebut dipraktikkan oleh al-Kindi untuk menyembuhkan salah satu pasiennya yang menderita quadriplegia atau tetraplegia. Yakni sebuah kelumpuhan yang disebabkan oleh cedera, atau penyakit yang diderita manusia dan mengakibatkan hilangnya fungsi gerak badan.

la terkenal dengan 15 hasil karyanya dalam teori musik, walaupun hanya lima yang berhasil diselamatkan. la menambahkan tali senar kelima dalam alat musik Ud, sebuah alat musik populer di Asia Tengah dan Arab.

Al-Kindi memiliki nama panjang Abu Yusuf Ya'qub ibnu 'Ishaq as-Sabbah al-Kindi yang mempunyai nama Latin Alkindus, lahir tahun 801di Basra, Irak. Ayahnya adalah seorang pejabat pemerintahan pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid. la dipanggil dengan Al-Kindi karena dihubungkan dengan kabilahnya, yaitu kabilah Arab Kindah. Ketika Al-Kindi masih anak-anak, ayahnya meninggal dunia. Keadaannya yang yatim tidak mengendorkan semangatnya. Dia tetap terus mempelajari berbagai macam ilmu di Kufah, Basrah dan Baghdad. Dia memulai belajarnya dari ilmu-ilmu agama, kemudian filsafat, logika, matematika, musik, astronomi, fisika, kimia, geografi, kedokteran dan teknik mesin hingga menjadi cedekiawan yang diakui dunia.

Muhammad ibn Musa al-khawarizmi

Kalau ada orang Islam yang paling banyak berjasa dalam mendirikan pilar-pilar matematika modern, al-Khawarizmi salah satunya. Dialah pengembang ilmu geometrik dengan angka-angka untuk persamaan kuadrat. Dia pula penemu angka nol sehingga setiap orang kini bisa menghitung demikian banyaknya lewat bantuan angka nol atau nihil. 

Tokoh yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Musa al-Khawarizmi merupakan intelektual muslim yang banyak menyumbangkan karyanya dalam bidang matematika, geografi, musik, dan sejarah. Ia lahir di Khawarizmi (Khiva), di selatan Amu Darya, pada tahun 780, leluhurnya bermigrasi dan menetap di Qutrubulli, sebuah distrik di bagian barat Baghdad, Irak. 

Tak hanya menguasai matematika dan astronomi, al-Khawarizimi juga dikenal ahli seni musik. Dalam salah satu buku matematikanya, ia menuliskan pula teori seni musik.

Buku itu diterjemahkan oleh Adelardi pada abad ke-12 dengan judul Liber Ysagogarum Alchorism. Pengaruh buku ini kemudian menyebarkan pengaruh sampai ke Eropa dan sejarawan Philip K.Hitti menyebutnya sebagai perkenalan pertama musik Arab ke dunia Barat atau dunia Latin.

Banyak pujian yang diberikan para sejarawan dan ilmuwan dari Eropa kepada karya-karya al-Khawarizimi. Pujian itu antara lain ditulis Phillip K. Hitti, penyusun The History of The Arabs yang menyebut al-Khawarizimi tokoh utama dalam sejarah awal matematika Arab. Secara lebih luas lagi, sumbangan al-Khawarizimi dalam bidang matematika, ditandai dengan memperkenalkan angka-angka Arab atau Algorisme ke dunia Barat sehingga diterima di seluruh dunia.

Sejarawan George Santon begitu memuja al-Khawarizimi dengan menyebutnya sebagai salah seorang ilmuwan terkemuka dari bangsanya dan terbesar pada zamannya. Dengan meninggalkan karya-karya penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, khususnya matematika dan astronomi, al-Khawarizimi meninggal pada tahun 846 M.

Sumber:

 

Khazanah orang besar Islam, dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol. Penerbit Republika, Untold Islamic History oleh Abdul Syukur al-Azizi, dan 1000+ Kejayaan Sains Muslim oleh Yusup Somadinata

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement