Senin 22 Apr 2024 21:41 WIB

Rasulullah SAW Hingga Nabi Sulaiman Pernah Ditegur tak Ucapkan Insya Allah

Kalimat insya Allah sangatlah penting menurut akidah Islam

Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW pernah mendapat teguran terkait ucapan insya Allah
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW pernah mendapat teguran terkait ucapan insya Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam Islam, penggunaan kalimat insya Allah berarti 'jika Allah berkehendak'. Kalimat tersebut akan diucapkan saat seseorang mencoba untuk memenuhi tujuannya, tetapi ia menyadari semua upayanya ditentukan Allah SWT Sang Pemilik kehendak.

Islam mengajarkan bahwa kalimat insya Allah merupakan frasa yang agung. Kalimat ini berasal dari kata in ('jika'), sya'a ('menghendak'), dan Allah SWT. 

Baca Juga

Ungkapan ini diucapkan seorang Muslim untuk menyatakan kesanggupannya dalam melakukan suatu pekerjaan atau memenuhi janji dengan menyandarkan pada kehendak Allah SWT.

Dalam Alquran tertulis jika Allah SWT mengajarkan kepada Nabi dan Rasul untuk mengucapkan insya Allah terhadap apa yang hendak dikerjakan. 

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, 'Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,' kecuali (dengan menyebut) 'insya Allah'. Dan, ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa, dan katakanlah, 'Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini'. (QS al-Kahfi: 23-24).

Dalam menjelaskan ayat ini, Imam Ibnu Katsir menjelaskan, itulah petunjuk dari Allah SWT kepada Rasul-Nya tentang etika bila hendak mengerjakan sesuatu pada masa mendatang. 

Hendaknya, dia mengembalikannya kepada kehendak Allah SWT. Dia Yang Mengetahui hal gaib, apa yang telah terjadi dan akan terjadi, serta apa yang tidak akan terjadi. Dialah Sang Mahamengetahui apa akibatnya seandainya akan terjadi.

Keutamaan mengucap insya Allah sering dikisahkan dalam Alquran dan hadits. Nabi dan Rasul pun pernah mendapat teguran manakala lupa mengucapkannya. Diriwayatkan dalam Alquran, Rasulullah SAW didatangi oleh beberapa penduduk Makkah yang hendak bertanya tentang perkara ruh, kisah Ashabul Kahfi, dan kisah Zulkarnain.

Tanpa mengucap insya Allah, Rasulullah SAW meminta mereka untuk datang besok pagi untuk diceritakan perihal apa yang mereka tanyakan. Ternyata, Malaikat Jibril tak mendatangi Nabi untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Rasulullah SAW pun gagal menjawab hal-hal yang ditanyakan. Jibril bahkan tidak muncul selama 14 hari. Orang-orang Quraisy kegirangan karena merasa bisa membuktikan jika Rasulullah SAW telah berbohong sebab tak mampu menjawab pertanyaan. Lantas, datang Jibril membawa te-guran dari Allah SWT lewat QS al-Kahfi ayat 23-24.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement