Seperti contoh, seorang pelajar beriman yang akan melaksanakan ujian maka ia akan terus belajar untuk mempersiapkan diri. Meskipun menghafal setiap pelajaran itu sulit, tapi ia lakukan itu dengan melibatkan Allah dan terus bertawakal. 

Menurut Buya Yahya, tawakal merupakan sikap dzahir, dan rezeki datang dari Allah SWT, tetapi sebagai umat Muslim harus berusaha memperjuangkan keinginan dengan sungguh-sungguh.

Nabi Muhammad SAW pernah melihat seorang laki-laki yang membawa unta tanpa diikat. Kemudian Nabi menegurnya dan menyuruhnya untuk mengikat untanya dan bertawakal.

Jadi, Nabi Muhammad SAW juga menitipkan pesan untuk setiap urusan umat Muslim dilakukan dengan usaha yang sebaik-baiknya dan juga bertawakal.  Karena tawakal juga memiliki manfaat, di antaranya mengurangi kecemasan dan stress, meningkatkan rasa percaya diri, dan membantu kita menerima segala yang terjadi dengan lapang dada karena meyakini bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika